Mengenal Sejarah Sumpah Palapa atau Tan Amukti Palapa! Berikut Ulasanya

Mengenal Sejarah Sumpah Palapa atau Tan Amukti Palapa! Berikut Ulasanya

Mengenal Sejarah Sumpah Palapa atau Tan Amukti Palapa! Berikut Ulasanya--

DISWAY JOGJA – Sumpah Palapa merupakan suatu pernyataan atau sumpah yang diucapkan oleh Gadjah Mada pada upacara pengangkatannya menjadi seorang Patih.

Amangubhumi Majapahit pada tahun 1258 Saka (1336 M). sumpah Palapa bukanlah omong kosong atau karangan sejarah saja, ia memiliki bukti autentik yang menyebutkan Sumpah Palapa yakni Kitab Pararaton. Sumpah Palapa memiliki berbagai misteri. Ia juga memiliki makna yang dalam.

Sumpah Palapa juga dikenal sebagai Tan Amukti Palapa merupakan janji yang diucapkan oleh sosok Patih Gadjah Mada pada saat ia dilantik menjadi Patih Amangkubumi Kerajaan Majapahit pada tahun 1258 Saka atau 1336 Masehi.

Sumpah ini menandakan tekad Gadjah Mada untuk tidak berhenti berusaha sebelum berhasil mempersatukan seluruh Nusantara di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit.

Gadjah Mada merupakan seorang pemuda yang memiliki keahlian bela diri yang sangat hebat serta berilmu tinggi. Ketika berusia 19 tahun Gadjah Mada berhasil menyelamatkan rajanya bernama Prabu Jayanegara. Karena, kecakapannya pada tahun 1319, Gadjah Mada diangkat menjadi seorang Patih Kahuripan.

Pada tahun 1329, Patih Majapahit, Aryo Tadah menunjuk Gadjah Mada untuk menggantikan dirinya. Namun, Gadjah Mada menolak karena ingin membuktikan pengabdiannya terlebih dahulu kepada kerajaan Majapahit. Caranya dengan menghentikan pemberontakan Keta dan Sadeng.

Isi dari Sumpah Palapa yang diucapkan oleh Gadjah Mada adalah sebagai berikut:

"Saya, Gadjah Mada tidak akan melepaskan puasa sebelum berhasil mempersatukan seluruh Nusantara di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit."

"Jika saya berhasil mengalahkan Nuswantara Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, maka baru saya akan melepaskan puasa."

Makna dari Sumpah Palapa ini diartikan sebagai batasan dan pantangan Gadjah Mada untuk tidak bersenang-senang sebelum mencapai cita-citanya dalam mewujudkan kejayaan kerajaan Majapahit.

Sebelum menjadi Mahapatih, Gadjah Mada adalah komandan dari pasukan elit kerajaan Majapahit yang disebut Bhayangkara.

Selama masa itu kerajaan Majapahit menghadapi berbagai pemberontakan termasuk pemberontakan besar yang dilakukan oleh Ra Kuti.

Pemberontakan Ra Kuti merupakan pemberontakan yang besar. Pemberontakan ini berdampak besar sampai sang raja harus mengungsi ke Badander. Namun, pada akhirnya pemberontakan tersebut berhasil dipadamkan oleh Gadjah Mada dan Raja pun dapat kembali ke istana.

Gadjah Mada akhirnya diangkat menjadi Patih Amangkubhumi setelah dua bulan berhenti menjadi kepala pasukan Bhayangkara. Pada saat pelantikan sebagai Patih Amangkubumi itulah Gadjah Mada mengucapkan Sumpah Palapa.

Namun, pada masa pengangkatannya sebagian wilayah Nusantara yang disebutkan dalam sumpahnya belum berhasil dipersatukan, seperti daerah Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, dan Tumasik.

Keberhasilan Gadjah Mada dalam mewujudkan Sumpah Palapa tercapai pada masa kekuasaan raja Hayam Wuruk.

Pada masa itu kerajaan Majapahit berhasil menguasai wilayah-wilayah yang meliputi Melayu atau Sumatera, Tanjungpura atau Kalimantan.

Semenanjung Melayu atau Malaka, sebelah Timur Jawa dan Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Irian Barat, dan Jawa (kecuali Kerajaan Sunda Galuh dan Sunda Pakuan).

Kesuksesan Gadjah Mada dalam mewujudkan Sumpah Palapa menjadikan pengaruhnya semakin besar di kerajaan Majapahit.

Dalam Sumpah Palapa, Gadjah Mada secara tegas mengucapkan akan mengalahkan wilayah “Nuswantara” atau Nusantara. Adapun, “Nusantara” terdiri dari dua kata yakni “nusa” yang berarti pulau dan “antara” yang berarti seberang.

Adapun nama-nama daerah tersebut adalah Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang dan Tumasik. Daerah-daerah tersebut berada di luar pulau jawa bahkan sebagian wilayah jawa misalnya Jawa Tengah dan Jawa Timur ketika itu tidak termasuk dalam Nusantara yang dimaksud oleh Gadjah Mada.

Nah sobat, tadi ulasan mengenai sejarah Isi Sumpah Palapa yang diucapkan oleh Pati Gadjah Mada semoga dengan adanya artikel ini alian bisa mengingat kembali tentang sejarah yang ada di Indonesia. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: