Kegiatan Belajar Mengajar di Wilayah Terdampak Gempa Cianjur, Dimulai Pekan Keempat

Kegiatan Belajar Mengajar di Wilayah Terdampak Gempa Cianjur, Dimulai Pekan Keempat

Trauma healing--

CIANJUR, DISWAYJOGJA.ID – Gempa bumi yang menimpa wilayah Kabupaten Cianjur membuat kegiatan belajar dan mengajar (KBM) Bumi Tauco itu lumpuh.

Hingga Minggu 27 November 2022, tercatat sebanyak 97 bangunan sekolah berkomposisi 1.536 ruangan terdampak.

Di tingkat SMP, ada sebanyak 59 bangunan serta 815 ruangan terdampak. Untuk SD 166 sekolah serta 519 ruangan. Sedangkan TK-PAUD 143 sekolah serta 202 ruangan. Sementara itu PKM dan LPK ada 29 lembaga.

BACA JUGA:Setelah Proses Evakuasi Rampung, Tim Kemenkes akan Cari Pengungsi Diduga Terjangkit Covid-19

Selain bangunan yang terdampak, terdapat 42 siswa di Kabupaten Cianjur dan guru 10 orang meninggal dunia.

Adapun secara keseluruhan jumlah peserta didik, sebanyak 701 siswa yang tersebar di 16 kecamatan itut terdampak.

Di pekan keempat, semua siswa diharapkan dapat kembali melakukan KBM.
Secara keseluruhan, siswa yang 701 orang yang tersebar di 16 kecamatan, sehingga tidak bisa melaksanakan KBM.

BACA JUGA:9 Jenazah Berhasil Dievakuasi di Longsor Cugenang, Korban Ditemukan dalam Mobil

Kepala Disdikpora Kabupaten Cianjur, Akib Ibrahim mengatakan, pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran awal tentang kebijakan Disdikpora Cianjur untuk menunda pembelajaran bagi sekolah terdampak.

“Hari ini (kemarin, red) kita keluarkan kembali tindaklanjutnya. untuk dua minggu pertama kita bagi dalam dua posisi lembaga yang pertama lembaga yang tidak terdampak gempa melakukan pembelajaran normal,” ujarnya.

Lanjut Akib, bagi daerah yang terdampak gempa ada tahapan yakni rekondisi atau mengembalikan kondisi bangunan atau SDM sehingga tidak ada pembelajaran hingga tanggal 9 Desember 2022.

BACA JUGA:Cianjur Berduka, Korban Jiwa Akibat Gempa Tembus 162 Orang

Minggu ketiga penataan pembelajaran dari tangal 9-17 Desember 2022 dengan kegiatan trauma healing diselenggarakan di sekolah yang mendapatkan tenda darurat pembelajaran sebanyak 15 sekolah.

“Di minggu keempat, Insya allah sudah mulai pembelajaran, mudah-mudahan sudah efektif. Hanya saja dibagi tiga kategori yakni secara daring jika tidak memungkinkan, kedua kombinasi daring serta luring dan yang ketiga luring di tempat pembelajaran darurat seperti di tenda atau di ruangan-ruangan pembelajaran terbatas,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarcianjur.com