Praktisi: Gak Ada Elu Gak Rame!, Prabowo 'Nyapres' Duet Jokowi

Praktisi: Gak Ada Elu Gak Rame!, Prabowo 'Nyapres' Duet Jokowi

Ilustrasi: Prabowo Subiantgo dan Joko Widodo-Syaiful Amri/Disway.id-disway.id--

“Gak ada ELU (Prabowo) gak rame, istilah itu bisa dipakai,” imbuhnya.

BACA JUGA:Safari Politik Prabowo di Momen Lebaran, Bawa Pesan untuk Calon Lawan di 2024.

Nah untuk bisa mendekati angka kemenangan, Prabowo ada baiknya mengusung kandidat yang memiliki nilai jual. Baik dari sisi popularitas, elektabilitas dan hasil kerja.

“Ada banyak contohnya. Sebut saja Ganjar Pranowo atau Puan Maharani dari PDIP. Tapi apa mau PDIP-nya, itu problem yang dihadapi,” imbuhnya.

Mengapa demikian lanjut Jerry, sebab PDIP merupakan partai pemenang Pemilu yang memiliki akar rumput dan dominasi parpol di Indonesia.

BACA JUGA:Mantab, KPK Setor Rp72 Miliar ke Kas Negara dari Rampasan Edhy Prabowo

"Secara ratingnya lebih tinggi dari Gerindra, ini jika diukur dari jumlah perolehan kursi parlemen selama Gerindra ikut Pemilu," jelasnya.

PDIP punya kader-kader terbaik yang bisa disodorkan dalam Pilpres 2024 mendatang.

“Nama-namanya kan sudah terpampang dalam survei. Nah jika Gerindra ingin mencalonkan Prabowo, sudah pasti PDIP akan jalan sendiri. Bahkan bisa menggandeng NasDem atau PKB,” paparnya.

Jerry merasa geli dengan fenomena Jokowi yang disodor-sodorkan sebagai Cawapres.

“Nggak elok, ya nggak pantas saja dan irasional. Itu pendapat saya. Jangan dipaksa-paksa, karena akan lucu efek-nya. Maunya menang tapi takut kalah,” jelas Jerry.

BACA JUGA:Sangat Kecil Peluang Puan Maharani Memenangkan Pilpres 2024, Kecuali Jika PDIP...

Sementara itu analis politik Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, menambahkan wacana duet Prabowo-Jokowi pada Pilpres 2024 merupakan bentuk model keputusasaan harapan dan ketidakberdayaan menyakinkan masyarakat untuk mendukung wacana presiden Jokowi untuk tiga periode.

Ia beranggapan, isu Prabowo-Jokowi sengaja dihembuskan dalam rangka menguji reaksi publik sekaligus mencari alternatif model lain supaya Jokowi tetap memegang kendali kekuasaan.

“Ini seperti menguji reaksi publik. Akan dilihat sejauh mana respons masyarakat dengan narasi duet maut tersebut,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id