Warga Brebes Jadi Korban Perdagangan Orang

Warga Brebes Jadi Korban Perdagangan Orang

Penanggung Jawab Petugas Layanan Rehab Sosial, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3KB) Jawa Tengah menyerahkan korban TPPO. (Istimewa)--

”Sehingga, tidak ada yang cari uang untuk makan. Makanya, berniat kembali bekerja ke Malaysia. Tapi, belum sampai sudah terjaring razia Human Trafficking karena berangkat lewat agen yang tidak jelas,” katanya.

BACA JUGA:Wartawan di Pasuruan Jatim Dikirimi Paket Minuman Beracun, Nyaris Tewas, Pelakunya...

Wahyudin menuturkan, penjelasan dari IRT asal Dukuh Bangbayang itu juga sempat bertemu dua orang yang bersedia mengantar. Namun, minta uang Rp10 juta dan disanggupi korban. Setelah uang diberikan, ternyata korban masih tertahan yang akhirnya kena razia kemudian dipulangkan ke Brebes lagi.

Sementara itu, Sumiati, 55, bukan nama sebenarnya menceritakan, dirinya terpaksa kembali kerja ke Malaysia karena tuntutan ekonomi. Pada 2006 lalu, dia pernah kerja sebagai perawat orang tua. Namun, pada 2013, pulang karena kontrak telah selesai.

Menurut Sumiati, kondisi keluarga yang mendorongnya untuk kembali merantau. Suami wanita ini terkena struk, sehingga tidak bisa bekerja. Sementara, salah satu anak Sumiati mengalami difabel yang memerlukan biaya perawatan.

BACA JUGA:Puan Maharani Minta Keamanan Siber Diaudit: Banyak Kebocoran Data

”Terpaksa, suami tidak kerja, anak bungsu difabel. Tidak ada yang cari uang untuk makan. Jadi nau tidak mau harus kerja,” ungkapnya.

Namun belum sempat sampai ke Malaysia, dirinya terjaring razia. Disamping impian untuk kerja di Malaysia kandas, korban ini juga terkena tipu Rp.10 juta. Uang tersebut, kata Sumiati untuk mengurus paspor.

”Sebelum ditangkap, di Batam saya ketemu dua orang yang katanya mau mengantar. Mereka minta uang Rp10 juta dan dikasihkan. Ternyata malah begini, malah dipulangkan,” imbuhnya.

BACA JUGA:Eks TKI Amerika Asal Temanggung Ini Nekat Belajar Bisnis Narkoba, Eh Ketangkap

Terpisah, Sekretaris DP3KB Brebes Rini Pudjiastuti mengaku miris dan prihatin dengan kasus TPPO yang menimpa warga Kabupaten Brebes. Bahkan, pihaknya juga segera berkoordinasi lintas sektoral agar tidak kembali muncul TPPO.

”Koordinasi linsek, juga kami lakukan untuk membantupenanganan lebih lanjut, termasuk memberikan modal usaha bagi IRT berusia 55 tahun yang jadi korban Human Trafficking tersebut,” ujarnya. (syf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radar brebes