Mau Pasang Bendera 2 Orang Jamaah Pengajian di Magelang Meninggal Tersengat Listrik, 5 Lainnya Luka Bakar

Mau Pasang Bendera 2 Orang Jamaah Pengajian di Magelang Meninggal Tersengat Listrik, 5 Lainnya Luka Bakar

JARINGAN LISTRIK. Petugas kepolisian dalam olah tempat kejadian perkara warga tersengat listrik akibat tongkat bendera menyenggol jaringan listrik bertegangan tinggi.(foto : Chandra Yoga Kusuma/magelang ekspres)--Magelangekspres.com --

MAGELANG (Disway Jogja) - Dua orang jamaah meninggal dunia akibat tersengat aliran listrik saat pengajian akbar di Pondok Pesantren Bodho Nahdlatul Tulab Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang, Minggu (7/8/2022).

Selain dua korban meninggal, ada lima jamaah lainnya yang mengalami luka-luka.

Kronologi kejadian, korban saat itu bermaksud mengibarkan bendera dengan tongkat panjang. Lalu tongkat panjang yang dibawanya itu mengenai jaringan listrik tegangan tinggi hingga kemudian menimbulkan percikan api.

Kedua korban meninggal mengalami luka bakar pada bagian betis kiri luar, betis kanan luar, punggung, dan celana sobek.

BACA JUGA:Pelaku Pembunuh Siswa SMP di Grabag Magelang Diduga Teman Korban Sendiri, Ini Motifnya

Sedang lima warga yang lain juga mengalami luka bakar namun tak separah dua korban yang meninggal dunia.

Kapolres Magelang AKBP Mochamad Sajarod Zakun mengatakan kejadian tersebut saat pengajian di Desa Banjaragung, Kecamatan Kajoran.

Dua korban meninggal dunia diketahui bernama Muhammad Sofiyan Yakub (20) dan Ahmad Chariswan (21), yang merupakan warga asal Dusun Jati Kidul Desa Tonoboyo, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang.

"Sofiyan meninggal di RS Merah Putih dan Ahmad meninggal di Puskesmas Kajoran setelah mendapat pertolongan awal,”  terang AKBP Sajarod.

Adapun untuk korban luka bakar, yakni Yuli Puji Astuti (30) warga Desa Sumber Kecamatan Dukun. Lalu Ahmad Mahfud (22) warga Nongko Sawit Desa Kapulogo, Kepil, Wonosobo.

Kemudian Muhammad Rizik Hasan (24), domisili Dusun Junjungan, Giriwarno, Kaliangkrik, Kabupaten Magelang yang merupakan warga Marganada, Kota Tegal, Wahyudi (48), warga Rejowinangun Utara Magelang Tengah Kota Magelang serta Yunus Rasimon (21), warga Bagelen Kabupaten Purworejo.

BACA JUGA:Suami Bawa Selingkuhannya Tinggal Serumah dengan Istrinya, Terjaring Razia Tim Gabungan di Magelang

Kapolres Magelang mengatakan, dua korban meninggal dunia sudah dikembalikan kepada pihak keluarga. Adapun korban luka-luka akan menjalani rawat jalan.

Menurut Kapolres, korban saat pengajian membawa tongkat bendera yang berbahan dari fiber yang bisa menghantarkan listrik. Tongkat bendera tersebut terkena jaringan listrik bertegangan tinggi.

Kemudian korban lainnya yang mengalami luka bakar saat itu membantu korban untuk melepaskan diri dari tongkat bendera yang terkena aliran listrik.

“Kasus ini sudah ditangani oleh kami, yakni unit identifikasi. Karena di TKP sendiri, korban saat pengajian membawa tongkat bendera yang berbahan dari fiber yang bisa menghantarkan listrik. Saat itu bendera menyenggol jaringan kabel beraliran listrik. Dan seketika itu korban tersengat listrik,” papar AKBP Sajarod. (cha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com