Patut Dicontoh, Lukman Sulap Limbah Kayu Mebel Jadi Miniatur Mobil Mewah

Patut Dicontoh, Lukman Sulap Limbah Kayu Mebel Jadi Miniatur Mobil Mewah

Lukman menunjukkan hasil karyanya di Bengkel Kayu Saparan Paran Desa Kesuben, Lebaksiu, Sabtu (23/7). (foto: Yeri Novel/Radar Slawi)-Radar Slawi-Radar Slawi

TEGAL (Disway Jogja) - Perajin kayu tidak melulu hanya bergelut membuat mebel. Ada juga yang kratif memproduksi kerajinan kayu lain. Bahannya pun diambil dari limbah kayu dari mebel tersebut.

 

Pria kreatif itu bernam Lukman. Warga yang tinggal di Desa Kesuben, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal telah menyulap limbah kayu menjadi produk kerajinan miniatur mobil mewah.

Tangan pria yang masih berusia 30 tahun ini sungguh kreatif.

 

Hasil kerajinannya sangat bagus dan indah. Tidak hanya miniatur mobil yang diproduksinya, tapi juga beragam aksesoris yang terbuat dari limbah kayu. Hasil produksinya dipajang rapi di Bengkel Kayu Saparan Paran yang berlokasi di tepi Jalan Raya Desa Kesuben.

 

Mobil miniatur yang dipajang yakni truk tronton, VW dan beberapa kendaraan lainnya. Ada pula beragam kerajinan mulai pot bunga, asbak, rak, meja ngaji, tempat lampu dan miniatur nisan.

 

Lukman mengaku, produk kerajinannya itu berasal dari limbah kayu mebel yang selama ini menjadi usaha bisnisnya.

 

”Awalnya saya berpikir bagaimana limbah kayu ini tidak tersisa dan terbuang percuma. Akhirnya saya bikin beragam aksesoris dan juga miniatur mobil seperti truk dan mobil-mobil lainnya,”  kata Lukman, Sabtu (23/7).

 

Untuk memproduksi kerajinan tersebut, Lukman tidak sendiri. Dia dibantu oleh 7 karyawan yang semuanya anak muda.

 

”Kebetulan saya juga aktif di Karang Taruna Desa Kesuben, makanya jika ada yang mau membantu dan berkreativitas di sini saya sangat menyambut dengan baik,” ucapnya.

 

Lukman yang mengaku menekuni kerajinan mebel sudah lebih dari tujuh tahun ini memproduksi kerajinan kayu lebih menantang.

 

”Ibaratnya angka 10, apa yang sudah saya kerjakan untuk produk kerajinan dari limbah kayu ini baru di angka 2. Masih banyak hal yang ingin saya kembangkan,” ujarnya.

 

Untuk pemasarannya, kata Lukman, masih di tingkat lokal. Sedangkan harganya, juga tidak mahal. Mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah. Tergantung dari jenis dan kesulitan produknya.

 

Contohnya untuk miniatur truk tronton dia patok seharga Rp500 ribu dan miniatur mobil VW sekitar Rp300 ribu.

 

”Sebenarnya saya belum fokus ke pemasaran. Saat ini saya masih fokus di mebel. Saya masih konsentrasi untuk produksi dulu,” tukasnya.

 

Sementara, Ketua Karang Taruna Kabupaten Tegal Edi Sulistiyanto mengapresiasi kreativitas Lukman sebagai seorang pemuda desa yang mampu berinovasi.

 

”Kami siap untuk membantu sekaligus mengembangkan kreativitas dari Bengkel Kayu Saparan Paran,” janjinya.

 

Apalagi, lanjut Edi, Bengkel Saparan Paran sebagian besar karyawannya merupakan anak muda Desa Kesuben. (yer)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radar slawi