Miris! Tahun Ini SD Kalitengah di Batang Tidak Dapat Siswa Baru

Miris! Tahun Ini SD Kalitengah di Batang Tidak Dapat Siswa Baru

Warga SDN Kalitengah, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang saat berfoto bersama. (Istimewa) -jpnn.com-jpnn.com

BATANG (Disway Jogja) - Berbagai upaya dilakukan sekolah untuk menghimpun calon peserta didik (CPD) baru. Namun tak banyak yang bisa dilakukan SDN Kalitengah, Blado, Batang.

 

Sebab, meski menjadi satu-satunya sekolah dasar yang ada di desa tersebut, jumlah peserta didik sangat minim.

 

Usia masuk sekolah dasar menjadi masalah di lingkungan desa tersebut. Alhasil, pada tahun ajaran baru kali ini di sekolah yang terpelosok itu tidak ada CPD baru.

 

Praktis SDN Kalitengah hanya memiliki dua murid kelas satu, itu pun tak lain murid tinggalan dari tahun ajaran sebelumnya. Sedangkan total murid tahun ajaran 2022/2023 ini sebanyak 27 orang dari kelas 1-6.

 

Tahun ini kami tetap membuka untuk kelas 1. Karena kebetulan ada tinggalan dua murid dari tahun sebelumnya. Usia mereka masih muda jika melanjutkan ke kelas dua. Karena itu, kami masih tampung di kelas satu,ujar Kepala SDN Kalitengah Blado, Slamet Yani Budhiyati.

 

Kondisi ini memang sering terjadi tiap tahunnya. Namun, baru kali ini pihaknya sama sekali tidak mendapatkan murid baru.

 

Memang untuk tahun ini tidak ada. Jadi bukan karena ada persaingan antar sekolah. Tahun ini saja total siswa di SD kami hanya mencapai 27 orang, dari kelas 1-6. Tapi memang tidak ada anak-anaknya. Karena memang masyarakat di sini rata-rata mengikuti KB,imbuhnya.

 

Di Desa Kalitengah sendiri minat belajar masyarakat cukup tinggi, meski di daerah pelosok. Karena itu, dia berharap kegiatan belajar mengajar di SDN Kalitengah pun tetap eksis.

 

Semangat belajar warga sini malah tinggi. Meski sini pelosok mereka tidak hanya tamatan SD. Tapi melanjutkan pendidikan kembali. Karena itu, kalau upaya kami yang lebih ke mengajak agar orang tuanya mau menambah anak lagi,bebernya.

 

Kepala Desa Kalitengah, Blado, Darwanto membenarkan di desanya tidak ada anak usia masuk SD. Beberapa anak-anak di desa itu usianya masih di bawah umur untuk masuk SD. Memang jumlah warganya tergolong sedikit lantaran hanya ada sekitar 430 jiwa. Dimana 308 di antaranya merupakan warga usia di atas 17 tahun dan sudah kawin.

 

Memang betul untuk bibit siswa usia masuk SD tahun ini tidak ada. Karena banyak warga yang ikut KB. Dan program ini bisa terbilang berhasil di desa kami sejak diterapkan di sekitar tahun 1980-an,ujarnya.

 

Karena itu, pihak desa pun berencana mengajak warganya untuk menambah keturunan. Khususnya bagi keluarga yang mampu secara finansial.

 

Nanti ke depannya kami akan ajak masyarakat untuk jangan membatasi untuk memiliki anak. Khususnya bagi mereka yang keluarganya mampu,tandasnya.

 

Kabid SD Disdikbud Batang Yulianto membenarkan kejadian ini. Dia pun mengamini hal ini terjadi lantaran minimnya anak usia masuk SD di Desa Kalitengah. Dimana secara umum, untuk masuk ke jenjang SD adalah di kisaran umur 6-7 tahun.  

 

Di sana tidak ada usia anak yang masuk SD. Karena minimnya tingkat kelahiran. Di sana KB-nya berhasil. Satu keluarga maksimal punya anak hanya dua,ucapnya.

 

Meski demikian, proses pembelajaran di sekolah tersebut tetap berjalan. Desa Kalitengah sendiri lokasinya cukup terpencil dan jauh dari pusat Kota Batang. Jaraknya sekitar 35 kilometer, berada jalur Bandar-Batur, Banjarnegara.

 

Mau tidak mau peserta didik yang ada tetap difasilitasi. Walaupun di daerah terpencil tetap harus mendapatkan pelayanan pendidikan,terangnya.

 

Untuk mendukung eksistensi sekolah, selain memberikan BOS untuk siswa, Disdikbud juga memberikan BOS untuk sekolah terpencil. Salah satu yang menerima bantuan itu yakni SDN Kalitengah Blado. (jpnn)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn.com