Ketua Umum
POLITIK begitu cair belakangan ini. Manuver begitu dinamis. Pemilu kian dekat –untuk ukuran politik.
Asyik.
PKB bertemu PKS itu langka. Apalagi kalau sampai bikin ''koalisi semut merah'' –seperti yang mereka wacanakan.
Jokowi ke ruang kerja Megawati itu mencairkan gonjang-ganjing isu banteng-celeng. SBY Demokrat bertemu Surya Paloh Nasdem itu aneh tapi nyata.
Manuver-manuver itu adalah seperti sebuah reaksi. Terutama reaksi terhadap aksi tiga partai. Golkar, PAN, dan PPP membentuk Koalisi Indonesia Bersatu. Lima partai anggota koalisi pemerintah tidak diajak: Anda sudah tahu siapa yang lima itu.
Masih ada satu aksi besar lagi yang terjadi hari-hari itu: yakni penampilan Presiden Jokowi di depan Rakernas Relawan Projo.
Dari berbagai aksi dan reaksi itu, terlihatlah bahwa semuanya masih serba abu-abu. Dan itu membuat perbincangan di medsos –pengganti obrolan di warung kopi– menjadi kian asyik.
Semua manuver itu hebat. Tapi tidak ada yang hebatnya mengalahkan tiga video yang viral tiga hari terakhir.
Pertama, video Puan yang lagi memvideo Megawati dan Jokowi di meja kerja ketua umum PDI Perjuangan itu.
Kedua, video selfi yang dibuat Puan Maharani. Dan ketiga, yang paling seru, video pidato Megawati di depan Raker.
Luar biasa serunya.
Yang merancang agar video itu beredar luas benar-benar hebat. Itu sudah satu manuver tersendiri. Yakni bagaimana dari video itu bisa dimunculkan kesan bahwa Megawati itu power full. Pun sampai seorang Presiden Republik Indonesia harus tampil seperti itu di depan Megawati.
Kalau memang ada tujuannya begitu maka video ini berhasil sekali. Pembuatnya layak dapat bintang. Demikian juga yang memilih video itulah yang harus beredar. Pun yang mengeditnya.
Apakah Presiden Jokowi dirugikan?
Sama sekali tidak. Justru Presiden Jokowi mendapat keuntungan yang tidak kalah besar. Melihat adegan itu Pak Jokowi mendapat simpati yang luar biasa. Termasuk dari saya.
Begitu banyak yang memuji Presiden Jokowi: sabar, tabah, tanpa emosi, andap asor, mengalah, dan sikap segala simbol kemengalahan. Memang ada falsafah Jawa ini: mengalah untuk menang. Itu lebih baik daripada berebut menang tapi kalah.
Rasanya semua orang kini harus belajar menahan ego seperti Presiden Jokowi mampu melakukannya di depan Megawati.
Kesimpulan saya: hari itu Megawati menang. Hari itu Jokowi menang.
Banyak yang bertanya: siapa yang membuat video di ruang kerja Megawati itu. Ada yang menebak: Pramono Anung. Ia adalah Menseskab yang juga mantan sekjen PDI Perjuangan.
Yang pasti: bukan Puan.
Justru Puan terlihat lagi membuat video. Di situ Puan menyebutkan siapa saja yang ada di ruangan itu. Ada nama Pramono, tapi tidak terlihat di video. Berarti Pramono yang memegang HP untuk memvideo itu.
Melihat video-video itu bisa saja tiap orang berbeda penilaian. Berbeda kesan.
Suasana kebatinan Anda pasti berbeda dengan Anda yang lain. Dan itu akan memengaruhi suasana kebatinan berikutnya setelah Anda dan Anda melihat video yang viral kemarin itu.
Adegannya: Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati duduk di kursi empuk bersandaran tinggi di belakang meja kerjanyi. Presiden Jokowi menghadap meja itu, duduk di kursi yang sangat biasa, yang umum dipakai di meja makan rumah orang biasa.
Kesan umum yang muncul: Jokowi lagi menghadap Megawati. Yakni Jokowi yang bukan presiden Republik Indonesia, tapi Jokowi yang kader partai. Yang harus tunduk pada ketua umumnya.
Tapi di video lainnya terlihat Puan Maharani lagi membuat video adegan itu. Puan mengucapkan narasi siapa saja yang ada di ruang itu. Ketika gambar sampai pada Jokowi, Puan menyebutnya sebagai presiden.
Bagaimana perasaan Anda sendiri ketika melihat video itu?
Saya mencoba tes perasaan beberapa teman dari aliran yang berbeda. Umumnya mereka mengatakan ''kasihan Pak Jokowi''. Apalagi melihat body language Pak Jokowi yang terlihat sangat nerimo.
Tapi perasaan bukanlah cermin kebenaran. Perasaan lebih mencerminkan emosi.
Padahal apa yang sebenarnya terjadi mungkin biasa saja: hari itu akan ada acara pembukaan Rakernas PDI Perjuangan. Yakni di markas pusat partai itu di Jakarta Selatan. Tentu kader-kader terbaik partai diundang, termasuk Jokowi yang menjabat Presiden Indonesia.
Sambil menunggu acara dimulai, tokoh-tokoh tertentu singgah dulu di ruang transit. Kebetulan ruang singgah itu adalah ruang kerja ketua umum. Maka Pak Jokowi singgah di situ. Ia duduk di kursi paling dekat dengan ketua umum. Kebetulan kursi terdekat adalah yang di depan meja kerja ketua umum.
Adakah kejadiannya serba kebetulan seperti itu? Atau sudah didesain? Kita tidak tahu apakah ketua umum tiba lebih dulu. Atau Pak Jokowi. Apakah Pak Jokowi sendiri yang begitu tiba memilih kursi itu, atau diarahkan untuk duduk di situ.
Mengapa tidak didesain dengan bentuk lain? Misalnya ada beberapa kursi di depan meja ketua umum? Tidak hanya satu kursi seperti itu?
Namanya saja politik. Ketua umum partai adalah pemilik kuasa yang sebenarnya. Dulu ada yang mengira DPR-lah yang paling berkuasa. Ternyata semua anggota DPR takut pada ketua umum masing-masing.
Apalagi kalau ketua umum itu cantik dan kharismatik, seperti pujian Presiden Jokowi ke Megawati di depan pembukaan Rakernas.
Hidup Ketua Umum! (Dahlan Iskan)
Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.
Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul Subsidi Inflasi
Multi Suk
Subsidi memang menggiurkan apalagi tanpa pengawasan. Mau mutar kemana uangnya terserah sebab KPK sudah seperti bagian polisi yang banyak alasan sedikit tindakan. Begitu juga dengan Abah DI yang bilang jangan hujat Jokowi karena berbagai alasan yang ujungnya demi rakyat. Rakyat mana? Saya masih ingat waktu ekspor batubara dihentikan karena kemunafikan pengusaha ke PLN. Itu sudah betul untuk rakyat karena PLN itu melistriki rakyat tapi apa ujungnya Luhut Panjaitan memaksa ekspor dibuka dan memaksa PLN menggunakan energi terbarukan yang keberhasilannya diragukan sebab Tiongkok pernah krisis karenanya
yoming ACHFuadi
Dicari-cari, sampai scroll keatas mentok dan ke bawah mentok, karena gak bisa ke samping, nggak nemu juga mana foto yang dimaksud harga BBM 5 dolar per galon, nemunya hanya pertamax92 12500; pertalite 7650
Rien Fitri Hardiani
Selain tidak ada kemarau panjang. Juga tidak ada bencana sedahsyat tsunami aceh atau lumpur lapindo
Agus Suryono
INFO HARGA BBM DI AMERIKA - MENURUT PUTRANYA PAK DI.. Harganya, katanya USD 5 per galon. Supaya mudah, anggap aja - dibulatkan.. Satu galon = 3,8 liter Kurs USD 1 = Rp 15.000 Karena itu harga BBM di Amerika adalah: Rp 75.000 / untuk 3,8 liter. Berarti harga BBM di sana (dibulatkan/ disederhanakan) adalah sebesar Rp 19.700 per liter.. #Kalau mau membandingkan harga di negara kita, tengoklah harga tertinggi dan terendah di: SPBU Pertamina SPBU Shell, Petronas, AKR dan lain-lain yang ada..
edi hartono
Satu warung mie ayam bakso di sini biasanya menjual mie ayam 7.000 dan bakso 8.000. Sekarang semua naik 1000. Jadi mie ayam inflasi 14,3℅ dan bakso inflasi 12,5℅. Gpp lah, cuma seribu, gak kerasa, kira2 seperti itulah pemikiran pembeli. Namun, bagi penjual, sesungguhnya kenaikan harga puluhan persen adalah hal yg membahagiakan. Misalkanlah omzet 100jt/bln maka kenaikan harga 10℅ saja berarti kenaikan keuntungan sebesar 10jt/bln; tentu saja dikurangi kenaikan inflasi harga bahan bakunya juga. Singkatnya keuntungan pedagang naik kalau dia bisa menyesuaikan inflasi bahan baku ke kenaikan harga jual produknya. Kalau gitu, yg rugi siapa dong? Yg rugi ya karyawan yg gajinya tdk naik. Atau petani yg harga hasil sawahnya tdk naik. Bagi anda yg karyawan dan gaji tdk naik, mulai sekarang siap2 saja jawaban, karena suatu saat nanti istri anda protes minta kenaikan uang belanja, wkwk.
Juve Zhang
Ada minyak murah dari Russia, kenapa gak beli dari sana?. Ber tahun tahun Pemerintahan an zaman sebelum Ir.Genius Jokowi tak mau buat Kilang pengolahan Minyak, kenapa? Anda tahu "menggemukan" lebih penting dari kemandirian kilang, Singapura sangat senang dengan kilang nya sibuk, datanglah sang Genius, babat habis "pemborosan" mulailah buat kilang Tuban dengan minyak Russia.akan dibuat kilangnya keburu perang. Tiongkok beli banyak minyak Russia langsung di Gas Pol mumpung murah, India ikutan beli, Tiongkok mengurangi beli minyak Saudi. Eropa beli ke Saudi jadi seimbang lah. Kilang Dumai, Cilacap, Balongan apakah mampu mengolah minyak Russia, konon sedang di modifikasi. Russia beri diskon gede buat Tiongkok,India, Pasti'nya Indonesia juga, karena friendly countries.wkwkwkwkwk.
Lena Wati
O. Tnyata gak gampang ya Bah jd Pemimpin Negri. Melepas subsidibinflasi naik,auto kemiskinan naik. Mempertahankan subsidi APBN tergerus ratusan s/d 500T. Aplg kl salah sasaran. Jd inget Bah, mBok yao yg ingin jd Pemimpin Negri nanti inget kami2 ini , jng krn nafsu berkuasa , salah kebijakan pula pun jg tdk simpati thdp si"miskin" . Demikian jg "Pengusaha" yg sdh terlanjur kaya, mBok ya o utang ke negara jnglah di "kemplang", kasihanilah kami2 yg sdh ber "usaha" nrimo ing pandum pun tdk ke "pandum"an kebijakan "Air Menetes". Jng sampai "Air Mata" kami yg selalu menetes, mempertahankan dapur ngebul.
Jimmy Marta
Pilihan serba sulit subsidi dan inflasi. Mempertahankan tingkat inflasi satu digit pertahun itu salah satu target pemerintah bidang ekonomi. Selama bbrp tahun terakhir itu tercapai. Rata2 inflasi nol koma setiap bulan. Target lain bidang ekonomi masih payah. Penurunan tingkat kemiskinan, pembukaan lapangan kerja, penurunan tingkat pengangguran, investasi baru, peningkatan nilai tukar petani dan nelayan progressnya tidak bagus. Postur apbn 2022 menunjukkan belanja non pembangunan melebihi pendapatan asli (diluar defisit). Pendapatan 1840T. Defisit 868T Kalau diartikel untuk subsisidi saja mencapai 500T. Ditambah biayai utang 973T. Transfer kedaerah 778T. Tinggal dihitung berapa sisa dipakai untuk pembangunan sebagai penggerak utama roda perekonomian. Penggunaan anggaran, pemerintah harus membuat prioritas. Optimalkan pendapatan. Efektifkan penggunaan. Tekan kebocoran. Itulah langkah bijak yg harus dilakukan. Agar negara bisa selamat, rakyat tidak terjerembab. Semoga -komen ekonom amatir-
Liam Then
Jaman sekarang orang baik pun butuh uang. Bahkan orang mati juga masih terkadsng menghabiskan uang orang yang masih hidup. Idealisme tanpa uang, hanya bisa dikerjakan oleh pujangga pertapa. Mirisnya hasil pemikiran mereka kemudian di cetak kedalam buku-buku yang kemudian di jual untuk mendapatkan uang, karena mencetak buku perlu uang. Mesin cetak, komputer,tukang edit, listrik, uang kopi,uang transport, uang fotocopy,uang pulsa. Udara segar pun butuh uang. Coba lihat Jakarta di musim liburan , habiskan berbondong-bondong ke Puncak mencari udara segar. Habiskan uang. Makjaaaaang. Yang paling parah ini nih...deketin gebetan butuh uang. Untuk beli HP agar bisa whatsappan. Jomblo jaman sekarang sangat menderita. Jaman dulu mau telepon sang buah hati 500 rupiah cukup, bisa ngobrol sampai penuh bentol-bentol di tangan dan kaki,karena digigitin nyamuk di telepon umum. Jaman sekarang modalnya lebih gede untuk dapat gebetan. Sungguh kasihan jomblo jaman sekarang. Kok saya nglantur jauh ya. Hahaha.
Sunarno Eko Supranoto
Pak DI ingin membangun kasta jurnalistik. Pak DI ingin menjadikan medianya menjadi clearing house. Pak DI prihatin dengan tingkat kepercayaan terhadap media. Pak DI ingin media menjadi garda pengawal demokrasi. Tapi berita di DISWAY.ID ? haah... memprihatinkan. tidak ada bedanya..! Hanya tulisan Pak DI yang bisa di cerna akal sehat dan akal membangun. ternyata sekelas Pak DI pun tidak mudah mentranformasi visi. salam.
Sutikno tata
Baru seseruput artikel habis dibaca.., why? padahal artikel dalam negeri, menarik sekali.. biasanya klo soal penembakan bisa habisin kopi segelas.. apa abah sedang banyak pikiran yang lain-lain? semoga dalam kesehatan yang baik..amin
Dodik Wiratmojo
Mungkin wacana jadul subsidi bbm khusus pemotor/angkutan bs dihidupkan kembali, kita lihat dijalan yg bw mobil kebanyakan cuma isi 1-2orang saja, subsidi terbuang sia sia untuk mobil yg lebih boros bbmnya pdhl penumpangnya hanya sedikit, lain dgn transportasi umum, hasil bumi memang melimpah, tapi harga sayur mayur melambung tinggi, mgkn petani kita udah ga mau kl dihargai murah, gaya hidup dan kebutuhan jg semakin tinggi
Juve Zhang
Pemerintah sekarang sudah benar .pembangunan infrastruktur mwmbuat efisien ttansport barang .hasil bumi antar daerah. Pencetakan Uang tak seenak sendiri. Anda ingat zaman dulu dicetak seenaknya sampai devaluasi uang jadwal rutin puncaknya devaluasi 600% sebuah rekor Dunia dipecahkan. Menkeu swkarang jelas tak mau ikut "jalan gelap" suhu nya yg bikin Rupiah terdegradasi 600%. Disiplin mencetak uang harus wajar dan secukupnya. Rasio hutang 40% terhadap PDB juga wajar. Masih rendah. Hutang dominasibnya dalam Rupiah. Aman. Tuan Soros gak akan lirik Rupiah lagi. Bank swasta yg bangkrut biarkan saja. Jangan terulang Banyaknya bank swasta bangkru 1997 malah di talangi duit ber karung karung .jelas pemilik bank langsung angkut dan lari seribu .sampai sekarang banyak yg gak pulang. Di beri sangu karungan ya kabuuuur. Napak tilas ke belakang alangkah "culun" nya Mwnteri dan pejabat dulu. Lah para perampok di bekali duit karungan.wkwkwkwkwkw.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: disway.id