Saat Pandemi Covid-19, Pertanian Hortikultura di Lereng Merapi Naik Pesat

Saat Pandemi Covid-19, Pertanian Hortikultura di Lereng Merapi Naik Pesat

Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian RI Prihasto meninjau kawasan pertanian hortikuktura di Glagaharjo Sleman. (istimewa)--

SLEMAN (Disway Jogja) - Pertanian hortikultura di Sleman atas atau lereng Merapi meningkat pesat.

Khususnya di Glagaharjo, perkembangan pertanian hortikultura mengalami peningkatan pesat, terutama setelah penutupan lahan tambang.

Peningkatan juga sangat dipengaruhi oleh pandemi Covid-19. Saat pandemi, kebijakan PPKM yang diterapkan pemerintah untuk menekan penyebaran Covid-19, mendorong warga beralih ke sektor pertanian dari aktivitas lain termasuk tambang.

Saat menerima kunjungan Dirjen Hortikultura  Kementerian Pertanian RI di Bukit Klangon dan Teras Merapi, Glagaharjo, Cangkringan (1/6/2022), Wabup Sleman Danang Maharsa mengatakan, saat pandemi Covid-19 sektor pertanian mampu menjadi cara untuk mempertahankan ekonomi warga ketika sektor lain sedang terpuruk.

“Saya berharap masyarakat dapat berdaya melalui sektor pertanian ini, dan syukur-syukur bisa berkembang menjadi mata pencaharian utama warga,” ujar Danang.

Di Glagaharjo, saat ini terdapat 11 kelompok tani, 12 kelompok ternak dan 4 kelompok wanita tani (KWT).

Dalam kunjungan tersebut, Dirjen Hortikultura, Prihasto Setyanto dan Wakil Bupati Sleman beserta jajaran melakukan peninjauan di kebun strawbery, anggrek, dan cabai yang dikelola warga sekaligus memberikan bantuan pertanian.

Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala Dinas Pertanian DIY, Sugeng Purwanto dan plt. Kepala dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Sleman, Suparmono.

Danang berharap Kementerian Pertanian RI dapat mengetahui potensi pertanian khususnya di Glagaharjo serta mendengar keluhan yang selama ini dirasakan petani hortikultura.

Hortikultura di Kabupaten Sleman memiliki potensi yang besar, diantaranya terdapat komoditas unggulan seperti salak pondoh, cabai, dan bawang merah.

Selain itu, Kabupaten Sleman telah melakukan sistem pemasaran di PPHPM (Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi) dengan aplikasi Panen.id yang membantu pemasaran komoditas melalui mekanisme lelang digital.

Dirjen Hortikultura Kementan RI, Prihasto Setyanto menyampaikan, bahwa daerah rawan bencana seperti di Glagaharjo ini menjadi perhatian Kementan RI. Menurutnya lahan di kawasan gunung berapi sangat subur dan perlu dikembangkan menjadi lahan pertanian hortikultura.

“Potensi pertanian di DIY dan Sleman ini sangat luar biasa. Kita patut bersyukur dapat tinggal di Pulau Jawa karena memiliki banyak tanah yang subur,” tutur Prihasto

Prihasto menyampaikan bahwa bantuan nanti yang akan diberikan harus dapat memberikan manfaat jangka panjang dan tidak hanya seremonial saja.

Prihasto beserta jajarannya akan mengkonsepkan sistem pertanian hortikultura di Kabupaten Sleman termasuk Glagaharjo, mulai dari sebelum tanam sampai nanti akan dipasarkan.

Dalam acara tersebut juga diserahkan bantuan kepada 6 Gapoktan yang ada di Sleman yakni Tirto Sembodo, Perkumpulan Petani Puncak Merapi, Peduli Tani, Madu Makmur, Trimullyo, dan Sidoarum Turi.  

Pada akhir acara, lurah Glagaharjo memberikan kenang-kenangan kepada Dirjen Hortikultura berupa anggrek endemik lereng Merapi yakni Anggrek Vanda Tricolor. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: diswayjogja.id