Rusak! Jembatan Legendaris di Gejayan Sleman Ini akan Dibiarkan Jadi Monumen

Rusak! Jembatan Legendaris di Gejayan Sleman Ini akan Dibiarkan Jadi Monumen

SLEMAN (Disway Jogja) - Nasib Jembatan Merah di wilayah Dusun Prayan, Desa Condongcatur, Kapanewon Depok Kabupaten Sleman nampaknya akan berakhir.

Pemkab Sleman tidak akan memperbaiki kerusakan jembatan ini. Sebagai gantinya, Pemkab malah akan membuat atau membangun jembatan baru, yang posisinya bersebalahan dengan jembatan legendaris itu.

Jembatan Merah sudah rusak sejak beberapa tahun silam. Jembatan itu tak bisa dilewati kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Padahal jembatan ini merupakan salah satu jalur penghubung strategis menuju kawasan jalan Gejayan/ Jl Affandi menuju kampus UNY dan UGM.

Kasie Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Sleman, Haryadi Widodo mengatakan, pihaknya akan membangun jembatan baru yang lokasinya tak jauh dari Jembatan Merah. Sedangkan Jembatan Merah tak akan dibongkar dan diperbaiki. Pemkab akan membiarkan jembatan itu sebagai monumen.

"Ya kami tidak akan membongkar jembatan merah itu. Fisik jembatan tetap kami pertahankan sebagai sebuah monumen,"  kata Haryadi, Selasa (17/5/2022).

Kepala Dinas PUPKP Sleman, Taupiq Wahyudi mengatakan fisik Jembatan Merah tersebut sudah berumur sehingga kerusakan yang terjadi sekarang cukup berat.

Pada bagian pondasi bawah keropos, sebagian tanah sekitar pondasi juga terkikis oleh aliran sungai. DPUP-KP Sleman sudah membahas soal Jembatan Merah itu di 2021 ini yang kemudian diusulkan pembangunannya pada 2022.

"Konstruksi jembatan tersebut seharusnya dilakukan beberapa tahun silam. Namun karena terkendala pembebasan lahan dan kebijakan refokusing APBD untuk penanggulangan Covid-19, maka perbaikannya ditunda hingga bisa dilaksanakan tahun ini," katanya.

Ia mengatakan, Pemkab akan membangun jembatan baru di sisi selatan jembatan lama. Jembatan baru yang akan dibangun tegak lurus dengan jalan Jembatan Merah Soropadan yang terhubung dengan jalan Affandi (Gejayan). Dengan demikian, akses jalan terlihat lurus simetris berbeda saat menggunakan jembatan merah tersebut. 

"Pagu anggaran pembangunan jembatan baru itu Rp 6,5 miliar, dimensi jembatan menjadi 9 meter x 22,5 meter dengan konstruksi gelagar, balok girder," jelasnya.

Persoalan pembebasan lahan sebagai jalan tembus ke jembatan, lanjut Haryadi sudah rampung. Pembangunan jembatan dilaksanakan setelah lelang selesai dalam jangka waktu konstruksi selama 150 hari atau lima bulan. "Tidak ada rekayasa lalu lintas selama proses pembangunan jembatan dilakukan," ujar dia. (wrj)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: