Kisah Hidup Kolonel Arm Heri Suprapto Asal Bantul Penuh Liku. Pernah Dibegal, Hidup di Desa Terpencil, Kini Su

Kisah Hidup Kolonel Arm Heri Suprapto Asal Bantul Penuh Liku. Pernah Dibegal, Hidup di Desa Terpencil, Kini Su

YOGYA (Disway Jogja) – Kolonel Arm Heri Suprapto SPd adalah anak desa yang sukses menjadi perwira Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD). Dia lahir dan besar di Dusun Ngijo, Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Dusun terpencil yang letaknya jauh dari perkotaan. Namun jauhnya tempat tinggal tak membuat Heri kecil pesimistis. Semangatnya untuk mengabdi kepada negara sangat tinggi.

Kepada Disway Jogja, Heri mengatakan keinginanya menjadi TNI sudah muncul sejak bersekolah di SMA Negeri 5 Yogyakarta. Pada 1987, saat pulang sekolah naik sepeda larena jarak rumah dan sekolahnya cukup jauh, dia dibegal preman.

Dari kejadian tersebut, dia mempunyai tekad kuat menjadi anggota TNI. Setelah lulus dari SMA Negeri 5 Yogyakarta, Heri muda melanjutkan kuliah di IKIP yang kini menjadi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dengan mengambil Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan untuk menempa fisiknya.

Setelah lulus menjadi sarjana, kemudian melanjutkan Sekolah Perwira Prajurit Karir (SEPA PK) yang pendidikan dan tempat penggemblengnya di Akademi Militer (Akmil) Magelang.

“Semua itu untuk mengabdi kepada bangsa dan negara serta berbakti kepada orang tua,” kata Heri, Senin, (23/5).

Kolonel Arm Heri Suprapto dilantik pertama kali sebagai perwira pertama kecabangan Artileri Medan. Penugasan pedananya di Yon Armed 2/105 Tarik Kilap Sumagan di Delitua Medan sebagai Pajau 3 Raipur B Yon Ardmed 2/105.

Setelah melewati jabatan perwira pertama (Pama) dan perwira menengah (Pamen), ia diberi kepercayaan menjabat Komandan Batalyon Armed 16/Tumbak Kaputing Kalimatan Barat (Kalbar) dan dikenal sangat dekat dengan anggotanya.

Heri juga pernah terpilih sebagai Komandan Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-69 di Makodam XII Tanjungpura Pontianak Kalimantan Barat.

Pengalaman bertugasnya, yakni operasi PAM Obvitnas di Aceh pada 1999 sampai 2000. Karirnya terus naik hingga menjadi Komandan Kodim (Dandim) 1016/Palangkaraya Kalimantan Tengah. Bahkan, Heri pernah menjabat Kepala Jasmani Kodam (Kajasdam) XII/Tanjungpura.

“Alhamdulilahh, saya alumni Sepa PK 1997 yang mendapatkan jabatan Strategis AD sebagai Damyom dan Dandim melalui uji kompetensi ketat dan dinyatakan lulus,” ujarnya.

Perwira yang memiliki hobi berolahraga sepak bola, tenis dan Bersepeda tersebut, beristrikan Sulistyarini Purwati Rahayu yang dinikahinya pada 1999. Kini, Heri telah dikarunia dua orang putri, yakni Rahajeng Desna Ramadhani lahir di Kota Medan dan Maheswari Salwahita lahir di Kota Tembilahan Inhil Riau.

“Saat ini masih aktif menjadi anggota TNI dan menjabat Pamen Ahli Bidang Harwatmat di Pussenarmed Cimahi, Bandung, Jawa Barat,” ujarnya. (mei)

Editor: Wawan Setiawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: