Nostalgia Asik Dengan Menelusuri Jejak Rasa dan Melintasi Zaman di Semarang, Simak Ulasannya Berikut Ini
Java Loenpia 1870--
Toko Oen
Memasuki Toko Oen bukan sekadar datang untuk makan, tetapi seperti melangkah ke dalam set film sejarah. Restoran ini adalah salah satu yang tertua di Indonesia dan tetap mempertahankan arsitektur serta interior aslinya sejak tahun 1930. Dengan langit-langit yang tinggi dan pelayan yang berseragam putih rapi ala pelayan Eropa tempo dulu, suasana vintage di sini begitu kental. Menu yang wajib dicoba adalah Es Krim Rum Raisin serta aneka kue kering seperti Oentjes (lidah kucing) yang resepnya tidak pernah diubah sejak zaman Belanda. Tempat ini adalah representasi gaya hidup kelas atas Semarang di masa lalu.
Lekker Jadul Paimo
Di era serba elektrik, Lekker Paimo memilih untuk tetap setia pada tradisi. Keunikannya yang viral di berbagai platform video pendek berasal dari cara memasaknya: adonan dituang ke wajan baja kecil yang diputar dengan tangan di atas bara api arang. Teknik manual ini menghasilkan tekstur lekker yang luar biasa renyah di bagian pinggir namun tetap lembut di tengah. Aroma arang yang menempel pada kulit lekker memberikan dimensi rasa yang unik. Isiannya pun sangat berani, mulai dari yang manis hingga kombinasi gurih seperti sosis, telur, dan keju yang melimpah.
Nasi Koyor Kota Lama
Bagi para pemburu kuliner malam, Nasi Koyor di kawasan Kota Lama adalah destinasi yang tidak boleh dilewatkan. Makanan ini mendadak sangat viral di media sosial pada tahun 2025 karena visualnya yang sangat menggoda. Koyor atau urat sapi dimasak dalam waktu yang sangat lama dengan bumbu rempah hingga mencapai tekstur selembut jeli. Hidangan ini disajikan dengan kuah santan gurih yang memiliki sentuhan rasa manis-pedas, mirip dengan gulai namun lebih ringan. Menikmati nasi hangat dengan lauk koyor di bawah temaram lampu jalanan Kota Lama memberikan pengalaman romantis tersendiri.
Bandeng Presto Juwana
Sebagai kota yang terletak di pesisir, Semarang memiliki keahlian khusus dalam mengolah hasil laut, dan Bandeng Presto adalah mahakaryanya. Melalui teknik memasak dengan tekanan tinggi (presto), duri-duri ikan bandeng yang terkenal tajam dan banyak menjadi sangat lunak sehingga aman untuk dikonsumsi seluruhnya. Sebelum disajikan, ikan biasanya dibalut dengan kocokan telur dan digoreng hingga garing di luar namun tetap juicy di dalam. Rasa gurih dari bumbu kunyit dan bawang putih meresap hingga ke bagian terdalam ikan. Ini adalah oleh-oleh wajib yang paling sering dicari wisatawan sebelum meninggalkan Kota Atlas.
BACA JUGA : Eksplorasi Roti Berlapis Paling Lezat di Semarang, Surganya Pecinta Pastry
Eksplorasi rasa di Kota Semarang memberikan kita sebuah pelajaran berharga tentang loyalitas terhadap tradisi. Ketujuh tempat kuliner di atas adalah bukti nyata bahwa sebuah bisnis yang dijalankan dengan hati dan rasa hormat terhadap resep leluhur akan mampu bertahan meski diterjang oleh arus zaman. Keaslian rasa inilah yang membuat para pengunjung selalu ingin kembali lagi, seolah-olah setiap hidangan yang mereka santap mampu menghidupkan kembali potongan-potongan sejarah yang pernah ada.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: