Cukup Terkenal, Berikut Rekomendasi Makanan Enak di Wilayah Jawa Tengah, Solusi Kulineran Sambil Liburan
Sate Klatak Pak Bari, Bantul--
Hasilnya adalah daging bebek yang tetap juicy (lembab) di bagian dalam, sementara kulit luar yang digoreng menjadi garing dan renyah sempurna. Pengalaman menyantap bebek ini akan terasa hampa tanpa sambal pedasnya yang legendaris. Sambal yang disajikan memiliki sensasi nendang (sangat pedas dan kuat) yang mampu membangkitkan selera makan, menjadikannya perpaduan tekstur dan rasa yang adiktif dan selalu dicari oleh para foodies dari berbagai penjuru.
BACA JUGA : Daftar Makanan Viral Khas Semarang, Semuanya Sajikan Keajaiban Rasa yang Wajib Dicoba
Soto Semarang di Jalur Pantura Batang
Bagi mereka yang sering melintasi Jalur Pantura (Pantai Utara) Jawa, singgah untuk menikmati Soto Semarang di Batang adalah sebuah keharusan. Hidangan soto ini berfungsi sebagai comfort food utama, yang selalu dicari karena kesederhanaan dan kehangatannya. Makanan ini sangat identik dengan momen mudik Lebaran atau perjalanan jauh, di mana energi harus segera diisi dengan makanan yang ringan namun bergizi.
Soto Semarang di kawasan Batang dikenal dengan kuah bening gurihnya yang tidak terlalu kental, namun kaya akan aroma kaldu ayam dan rempah tradisional seperti jahe dan serai. Penyajiannya yang sederhana, hanya dengan suwiran ayam, tauge, dan taburan bawang, justru menonjolkan keaslian dan kesegaran rasa. Kehangatan soto ini mampu mengembalikan stamina dan memberikan rasa nyaman di perut, membuatnya menjadi tempat makan legendaris yang selalu dirindukan.
Lumpia Gang Lombok, Semarang
Tidak ada pembahasan kuliner Semarang yang lengkap tanpa menyebut Lumpia Gang Lombok. Lebih dari sekadar camilan, lumpia ini adalah ikon budaya Kota Atlas yang telah bertahan selama lebih dari seratus tahun. Keberadaannya di Gang Lombok, yang merupakan kawasan Pecinan bersejarah di Semarang, menunjukkan kekuatan warisan kuliner Peranakan (Cina-Jawa) yang tak lekang oleh waktu.
Cita rasa lumpia ini dijaga ketat, terutama pada isian utamanya, yaitu rebung (tunas bambu) yang diolah hingga tidak berbau, dipadukan dengan udang, telur, atau daging ayam. Isian yang lembut ini dibalut dalam kulit lumpia yang renyah dan disajikan dengan saus manis pedas kental khas. Lumpia Gang Lombok bukan hanya soal rasa yang enak, tetapi juga soal menjaga tradisi dan resep turun-temurun, menjadikannya warisan yang dinikmati oleh lintas generasi, dari anak kecil hingga orang tua.
Nasi Gandul Pak Memet, Semarang
Bagi yang mendambakan hidangan nasi dengan kuah kental dan kaya rasa, Nasi Gandul Pak Memet adalah jawaban yang tepat. Meskipun Nasi Gandul secara tradisional berasal dari Pati, warung Pak Memet di Semarang ini sukses mengadopsi dan menyajikan hidangan tersebut dengan cita rasa yang otentik dan sangat disukai. Keunikan penyajiannya adalah nasi yang disiram dengan kuah gulai gurih yang hangat dan diletakkan di atas daun pisang, memberikan aroma khas yang sangat menggugah selera.
Kuah gandul yang didominasi rasa gurih dari santan dan rempah-rempah yang medok disajikan bersama potongan daging sapi, jeroan, dan lauk pendamping seperti tempe goreng. Warung yang berdiri sejak 1990 ini selalu ramai, terutama saat jam makan malam, karena berhasil memberikan pengalaman kuliner Jawa Tengah yang lengkap: kenyang, lezat, dan autentik, mengingatkan pada masakan ndeso (kampung) yang sarat kasih sayang.
Rumah Makan Bu Carik, Temanggung
Terakhir, di wilayah Temanggung, terdapat Rumah Makan Bu Carik yang telah eksis selama lebih dari 70 tahun. Tempat ini menawarkan kombinasi sempurna antara cita rasa masakan rumahan Jawa yang autentik dengan suasana yang nyaman berlatar pemandangan alam Temanggung yang sejuk. Warung ini telah lama menjadi legenda lokal dan seringkali menjadi persinggahan wajib bagi pejabat maupun seniman.
Menu andalan di Bu Carik mencakup hidangan klasik seperti Brongkos Kambing, Nasi Pecel Paru, dan Empal Goreng. Kekuatan mereka terletak pada konsistensi resep yang tidak pernah berubah, membuat setiap hidangan terasa seperti masakan yang dibuat di dapur nenek. Menjelajah kuliner di sini bukan hanya memanjakan lidah, tetapi juga mendapatkan kedamaian dari suasana alam, sebuah pengalaman yang membuat Rumah Makan Bu Carik menjadi penutup sempurna dalam perjalanan kuliner di Jawa Tengah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: