Menjelang Nataru Sleman Pastikan Harga Pangan Terkendali, Kenaikan Ada tapi Masih Wajar
Petugas TPID Sleman bersama BBPOM Yogyakarta melakukan pemantauan harga dan pengecekan keamanan pangan di Pasar Induk Godean, Sleman, Kamis (11/12/2025).--Foto: Humas Pemkab Sleman
Pemeriksaan menemukan cumi kering dan teri nasi mengandung formalin, serta kerupuk dengan kandungan boraks.
BACA JUGA : Jelang Operasional, Pasar Terban Mulai Tempati Zonasi Baru untuk 500 Pedagang
BACA JUGA : Tempat Wisata Dekat Pasar Gede Solo untuk Liburan Tak Terlupakan, Simak Daftar Lengkapnya Disini
Para pedagang menyebut komoditas tersebut berasal dari pemasok luar Sleman.
Menurutnya, pedagang kaget ketika diberi tahu bahwa barang yang mereka jual mengandung zat berbahaya.
“Kami juga tidak tahu kalau itu berbahaya. Yang penting setelah diberi tahu, kami tidak akan jual lagi,” tegasnya.
Toko Beras Bu Tami, salah satu distributor besar di kawasan Godean, melaporkan stok yang dimilikinya mencapai sekitar 15 ton.
Penyaluran ke konsumen juga berlangsung normal tanpa adanya lonjakan permintaan yang mengganggu ketersediaan.
“Stok beras di toko sekitar 15 ton dan penjualan harian berkisar antara 5 kuintal sampai 1 ton,” imbuh pemilik Toko Beras Bu Tami.
BACA JUGA : Legenda dan Berkesan! Wisata Pasar Tradisional Tertua Indonesia, Tak Lekang Zaman Hingga Sekarang
BACA JUGA : 6 Tempat Wisata Dekat Stasiun Pasar Turi Surabaya, Jelajah Seru dengan Pengalaman Berkesan
Meski memasuki periode yang biasanya ditandai peningkatan kebutuhan pangan, harga beras di tingkat distributor tetap berada pada posisi stabil.
Beras premium dijual Rp14.700 per kilogram, sementara beras medium berada di angka Rp13.100 per kilogram.
Kedua harga tersebut tetap di bawah HET yang berlaku.
“Harga beras masih stabil, baik premium maupun medium,” sebutnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: