Vanda Tricolor Hampir Punah, Festival Anggrek Merapi Bongkar Krisis Ekologi yang Diabaikan
Bupati Sleman Harda Kiswaya menyerahkan Piala Bupati kepada salah satu pemenang kontes anggrek dalam Festival Vanda Tricolor di Pendopo Royal Ambarrukmo, Sleman, Sabtu (22/11/2025) malam. Festival ini menjadi momentum kampanye penyelamatan anggrek endemik--Foto: HO (Humas Pemkab Sleman)
BACA JUGA : Imbas KA Bromo Anggrek Anjlok, KA Manahan dan KA Taksaka Dibatalkan 2 Agustus 2025
BACA JUGA : Bunga KUR Turun Drastis, Menteri PKP Janji Lahirkan Orang Kaya Baru dari Jogja
Ia memulai upaya konservasi mandiri sejak 2015 sebelum kemudian berkembang menjadi agenda tahunan berskala nasional.
“Festival ini bermula dari kegelisahan bahwa pamor anggrek endemik Merapi mulai redup, sementara populasinya juga semakin menurun di habitat aslinya,” ujarnya.
Menurutnya, festival bukan sekadar ruang apresiasi estetika, melainkan gerakan yang lebih besar untuk menyelamatkan plasma nutfah Merapi dari ancaman kepunahan.
Vanda tricolor, yang dahulu tumbuh leluasa di hutan Merapi, kini hanya dapat ditemukan dalam jumlah terbatas akibat perubahan lingkungan dan eksploitasi.
“Tujuan awalnya adalah melestarikan anggrek asli Merapi, khususnya Vanda tricolor. Dari situ kemudian kami bergerak, melakukan pembibitan, edukasi, dan membangun ekosistem pecinta anggrek,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa keberlanjutan festival hanya dapat terwujud melalui kolaborasi lintas sektor, mulai dari komunitas, pemerintah, hingga akademisi.
BACA JUGA : Perkuat Hubungan Bilateral, Turki Ingin Bangun Pusat Studi Budaya di Yogyakarta
Ia mendorong agar konservasi anggrek Merapi tidak berhenti sebagai wacana, tetapi bergerak menjadi aksi berkesinambungan.
“Kami membutuhkan dukungan dan sinergi dalam upaya konservasi ini demi keberlangsungan Vanda tricolor, bukan hanya untuk hari ini tetapi untuk generasi selanjutnya,” tegasnya.
Sekretaris Daerah DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, menyampaikan bahwa Vanda tricolor bukan hanya spesies anggrek, melainkan ikon lanskap Merapi yang merekam sejarah, pengetahuan lokal, dan hubungan manusia dengan alam.
Menurutnya, keberadaan festival ini menjadi ranah penting untuk kembali menghidupkan kesadaran masyarakat terhadap pelestarian flora endemik.
“Anggrek Vanda tricolor ini merupakan warisan ekologi serta simbol keragaman alam dan identitas floral DIY,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: