Bupati Sleman Terima Lencana Darma Bakti, Pramuka Dijadikan Pilar Ketahanan dan Karakter Bangsa

Bupati Sleman Terima Lencana Darma Bakti, Pramuka Dijadikan Pilar Ketahanan dan Karakter Bangsa

Bupati Sleman Harda Kiswaya menerima Lencana Darma Bakti dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, disaksikan Wakil Bupati Danang Maharsa dan Ketua Kwarda GKR Mangkubumi, saat Apel Besar Hari Pramuka ke-64 di Lapangan Trirenggo, Bantul.--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id

SLEMAN, diswayjogja.id - Bupati Sleman, Harda Kiswaya, bersama Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menerima Tanda Penghargaan Lencana Darma Bakti pada Apel Besar Peringatan Hari Pramuka ke-64 Tahun 2025 yang digelar Kwartir Daerah (Kwarda) DIY di Lapangan Trirenggo, Bantul, Kamis (21/8/2025).

Penyematan penghargaan dilakukan langsung oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, selaku Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) DIY, didampingi Ketua Kwarda DIY, GKR Mangkubumi.

Dalam amanatnya, Sri Sultan menegaskan bahwa Hari Pramuka bukan sekadar seremoni, melainkan momentum refleksi dan inspirasi. Dengan tema nasional 

“Kolaborasi untuk Membangun Ketahanan Bangsa," katanya. 

BACA JUGA : BPOM Semarang dan Saka POM Pramuka Awasi Jajanan Takjil di Kota Tegal

BACA JUGA : Dibuka Sri Sultan HB X, 494 Peserta Ikuti Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka Tingkat DIY

Ia mengingatkan bahwa ketahanan bangsa lahir dari kebersamaan, sinergi, dan gotong royong di segala bidang kehidupan.

“Pramuka adalah gerakan pendidikan karakter yang berakar kuat di bumi Indonesia. Kode kehormatan Pramuka adalah kompas moral yang tak boleh lekang oleh waktu,” ujarnya. 

Ia menambahkan, regenerasi yang kuat akan menjaga relevansi Pramuka di masa depan, sekaligus melahirkan generasi tangguh, kreatif, dan peduli. Ditekankan bahwa Dasa Darma tidak boleh berhenti sebatas janji, melainkan harus hadir sebagai laku kehidupan sehari-hari.

Ia juga menyebutkan bahwa Pramuka tidak hanya sekadar organisasi, melainkan juga sekolah kehidupan yang mengajarkan nilai dasar kepemimpinan, solidaritas, dan pengabdian.

“Dasa Darma harus benar-benar menjadi panduan hidup, bukan hanya dihafalkan saat upacara, tetapi dipraktikkan dalam keseharian,” tuturnya.

Menurutnya, tantangan bangsa hari ini menuntut Pramuka untuk terus beradaptasi tanpa kehilangan jati diri. 

“Semangat kolaborasi yang diwariskan Sri Sultan HB IX harus kita rawat. Pramuka bukan bergerak sendiri, tetapi hadir bersama masyarakat untuk membangun ketahanan bangsa,” jelasnya.

BACA JUGA : Kekeringan Meluas, Warga Jatinegara dapat Air Segar dari Anggota Pramuka

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait