BANTUL, diswayjogja.id - Pemerintah Kabupaten Bantul menekankan pentingnya peran aktif kelompok masyarakat dalam memastikan bantuan pemerintah benar-benar menjawab kebutuhan di lapangan.
Meski bantuan sarana dan alat kegiatan hampir setiap bulan disalurkan, pemerintah daerah mengakui masih terdapat keterbatasan sehingga diperlukan pendataan kebutuhan yang lebih terarah dari kelompok penerima.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Bantul, Aris Suharyanta, saat bertemu masyarakat di Joglo Yoso, Sabtu (20/12/2025).
Ia menilai frekuensi penyaluran bantuan yang rutin harus diimbangi dengan kesiapan kelompok dalam menginventarisasi kebutuhan prioritas yang belum terakomodasi oleh pemerintah daerah.
“Luar biasa, bantuan alat-alat untuk kegiatan itu sudah hampir setiap bulan disalurkan,” katanya.
BACA JUGA : 150 Kasus Tercatat, Bantul Dorong Semua Korban Kekerasan Berani Melapor
BACA JUGA : Bantul Terapkan Ayah Mengambil Rapor, Data Tunjukkan Anak Lebih Percaya Diri dengan Keterlibatan Ayah
Namun demikian, ia menegaskan bahwa tidak semua kebutuhan masyarakat dapat langsung dipenuhi.
Karena itu, pemerintah mendorong kelompok nelayan perikanan, kelompok pertanian, hingga kelompok masyarakat di kampung untuk lebih proaktif mengusulkan kebutuhannya.
“Oleh karena itu, harapan kami, Bapak-Ibu dapat mengajak ketua kelompok, baik kelompok nelayan perikanan, pertanian, maupun kelompok di kampung, untuk menginventarisasi kebutuhan yang masih diperlukan dan selama ini belum dapat dipenuhi oleh pemerintah daerah, lalu dituangkan dalam bentuk proposal,” ucapnya.
Menurutnya, proposal tersebut menjadi instrumen penting agar pemerintah dapat memetakan kebutuhan secara lebih akurat dan menyusun skala prioritas bantuan.
Pemerintah daerah juga membuka berbagai jalur agar usulan masyarakat dapat tersampaikan dengan baik.
BACA JUGA : Musim Ekstrem Geohidrometeorologi di Bantul, Data Waspada Bencana Mencatat Lonjakan Risiko Tiap Hari
BACA JUGA : Bupati Bantul dan Kejari Tunggu Hasil Audit Penyelidikan Dana Wonokromo, Identitas Pamong Masih Dirahasiakan
“Proposal itu bisa disampaikan melalui kadis, bisa juga melalui saya, atau melalui sektor pertanian. Intinya, pemerintah membuka ruang agar aspirasi kebutuhan ini benar-benar sampai,” tuturnya.