SLEMAN, diswayjogja.id - Palang Merah Indonesia (PMI) Daerah Istimewa Yogyakarta mengirimkan 11 personel medis dan relawan terlatih untuk memperkuat layanan kesehatan serta dukungan psikososial bagi warga terdampak bencana di Kabupaten Aceh Tamiang.
Pengiriman tim dilakukan dari Markas PMI DIY, Gamping, Sleman, Jumat (12/12/2025) pukul 10.00 WIB.
Kabid Penanggulangan Bencana PMI DIY, Arif Rianto, mengatakan pengerahan tim ini merupakan tindak lanjut pemantauan situasi di Aceh yang menunjukkan perlunya dukungan segera, terutama pada aspek kesehatan masyarakat.
“Kami mengirimkan tim yang siap bekerja di lapangan untuk memberikan layanan kesehatan dasar dan dukungan psikososial bagi penyintas,” katanya.
Tim yang diberangkatkan akan menjalankan operasi layanan kesehatan selama masa tanggap darurat dengan dua fokus utama, yaitu pelayanan melalui mobil klinik serta pendampingan psikososial.
Menurutnya, langkah ini penting untuk memastikan kebutuhan dasar kesehatan warga terpenuhi dengan cepat dan tepat sasaran.
BACA JUGA : PMI Yogyakarta Sebut Kebutuhan Darah Capai 4.500 Kantong per Bulan
BACA JUGA : Jumbara PMI DIY 2025 Sleman Jadi Magnet Relawan Muda, Simbol Persahabatan dan Kemanusiaan
“Mobilisasi relawan dan tenaga medis ini dilakukan secara mandiri, sebagai bentuk komitmen PMI DIY dalam mendukung PMI daerah yang sedang menghadapi situasi krisis,” ucapnya.
Dalam operasi kemanusiaan tersebut, PMI DIY membawa mandat untuk menjalankan empat tujuan utama, memberikan layanan kesehatan dasar melalui mobil klinik, menyediakan layanan psikososial, mengurangi risiko penyakit pascabencana melalui promosi kesehatan, serta memperkuat kapasitas PMI di wilayah terdampak.
Layanan mobil klinik akan meliputi pemeriksaan kesehatan umum, penanganan kasus ringan, hingga rujukan kasus berat ke fasilitas kesehatan setempat.
Selain itu, tim juga akan memberikan edukasi mengenai perilaku hidup bersih dan sehat pascabencana, pencegahan penyakit berbasis lingkungan, serta mendistribusikan leaflet kesehatan kepada masyarakat.
Ia menegaskan bahwa penguatan edukasi kesehatan menjadi langkah penting untuk mencegah terjadinya peningkatan kasus penyakit pascabencana.
“Kami ingin memastikan warga tetap terlindungi dari risiko penyakit melalui edukasi yang mudah dipahami dan bisa langsung diterapkan,” tuturnya.
BACA JUGA : Pengurus Wilayah IKA PMII DIY Dikukuhkan, Siapkan Program Master Class untuk Generasi Kader Masa Kini