BACA JUGA : PSIM Jogja Krisis Pemain Jelang Hadapi Persija di SUGBK, Ze Valente Absen hingga Kiper Cedera ACL
Kasi Humas Polresta Sleman, AKP Salamun, menjelaskan bahwa tindakan cepat aparat menjadi kunci meredam ketegangan.
Menurutnya, personel yang sudah bersiaga bergerak hanya beberapa detik setelah lemparan botol terjadi.
“Begitu ada lemparan botol, petugas yang berada di ring luar langsung melakukan tindakan preventif untuk memisahkan massa,” katanya.
Ia menambahkan, pengamanan final Piala Askab sudah dirancang dengan pendekatan antisipatif.
“Kami tidak ingin ada eskalasi, sehingga penempatan personel dilakukan menyeluruh di dalam dan luar stadion,” ucapnya.
Ia memastikan semua langkah dilakukan tanpa mengganggu jalannya pertandingan.
BACA JUGA : PSIM Sukses Amankan Poin Kandang, Van Gastel Puji Gol Rahmatsho dan Penampilan Cahya
BACA JUGA : Gol Rahmatsho Bawa PSIM Jogja Tekuk Bhayangkara 1-0 di Bantul
Setelah situasi terkendali, pertandingan dapat dilanjutkan hingga babak adu penalti.
Tidak ada kerusakan atau korban dari insiden tersebut dan pelaku provokasi langsung diamankan untuk dilakukan pendalaman lebih lanjut.
Sementara itu, para suporter dari kedua tim tetap diperbolehkan berada di lokasi dengan pengawasan ketat hingga pertandingan selesai.
Usai laga, pemain dan suporter meninggalkan stadion secara tertib.
Personel pengamanan memastikan tidak ada benturan antarpendukung di sepanjang jalur keluar stadion maupun area parkir.
Polresta Sleman menyatakan seluruh rangkaian kegiatan berjalan aman, lancar, dan kondusif berkat koordinasi antara panitia pertandingan, petugas, dan para penonton yang mengikuti arahan aparat.
BACA JUGA : PSIM Jogja Siap Tempur Hadapi Bhayangkara, Van Gastel Berharap Stadion SSA Kembali Penuh