“Kita ingin Malioboro jadi kawasan wisata yang nyaman, aman, dan penuh ketertiban. Tidak ada lagi pengamen liar, semuanya harus sesuai aturan,” tegasnya.
BACA JUGA : Nayantaka DIY dan Jaga Warga Siaga Jaga Malioboro, Ikuti Dhawuh Sri Sultan HB X
BACA JUGA : Ratusan Orang Lakukan Reresik Kawasan Malioboro, Jaga Sumbu Filosofi Yogyakarta
Dengan penerapan jam operasional baru dan rekayasa lalu lintas ini, Pemkot Yogyakarta berharap Malioboro dapat semakin tertata menuju kawasan pedestrian penuh yang lebih ramah bagi wisatawan dan masyarakat Yogyakarta.
Diketahui sebelumnya, penerapan pedestrian Jalan Malioboro hanya berlangsung tiga jam, mulai pukul 18.00 WIB sampai dengan puukul 21.00 WIB.
Dalam penerapan tersebut, kendaraan bermotor dilarang melintas Jalan Malioboro, kecuali sepeda, andong, becak, damkar, ambulans, dan Trans Jogja. Sementara untuk jam bongkar muat barang pada pagi maksimal jam 09.00 WIB, dan malam setelah jam 22.00 WIB.