Bantuan telur atau lauk sering dibagi ke anggota keluarga lain, sehingga nilai gizi untuk individu penerima tidak tercapai.
BACA JUGA : Dinkes Sleman Ingatkan Batas Konsumsi Makanan MBG, Risiko Rusak Picu Keracunan
BACA JUGA : Begini Tanggapan BGN, Soal Surat Pernyataan MTSN 2 Brebes Wali Murid Dilarang Menggugat Jika Keracunan MBG
“Kalau satu butir telur dibagi tiga, gimana bisa efektif bantu gizi? Ini tantangan dalam masyarakat kita yang guyub rukun, tapi berdampak ke efektivitas bantuan,” tuturnya.
Selain menyinggung program MBG, Sri Sultan juga mengangkat pentingnya menjaga keseimbangan antara pendapatan petani dan harga pangan yang terjangkau bagi masyarakat.
Pihaknya menilai stabilitas harga adalah kunci keberhasilan kebijakan pangan.
“Bukan soal mahal atau murah, tapi bagaimana harga tetap stabil, petani untung, dan masyarakat mampu beli,” tandasnya.