Wali Kota Hasto: WJNC Tahun Ini Ditiadakan, Pemkot Bakal Gelar Festival Kali Code

Senin 22-09-2025,21:17 WIB
Reporter : Anam AK
Editor : Syamsul Falaq

YOGYAKARTA, diswayjogja.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memutuskan untuk tidak menggelar Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) dalam peringatan Hari Jadi Kota Yogyakarta tahun ini. 

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menjelaskan bahwa fokus peringatan dialihkan pada kegiatan yang lebih bermakna dan berdampak langsung terhadap lingkungan dan masyarakat.

"WJNC tidak diadakan, dan kemudian semua fokus pada membuat penanda hari jadi. Penanda itu bisa berupa benda maupun non-benda," ujar Hasto di Ruang Yudistira, Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Senin (22/9/2025). 

Menurut Hasto, keputusan ini bukan tanpa alasan. Pemkot Yogyakarta ingin menjadikan momentum hari jadi sebagai langkah konkret dalam perbaikan lingkungan, khususnya pengelolaan sungai dan sampah. 

BACA JUGA : WJNC 2025 Dibatalkan, Dispar Kota Yogyakarta Pastikan 15 Event Tetap Semarakkan Bulan Oktober

BACA JUGA : Wayang Jogja Night Carnival Batal Digelar, Hasto Sebut Anggaran Dialihkan untuk Kegiatan Sosial

Salah satu wujud nyatanya adalah Festival Kali Code, yang akan dilaksanakan sepanjang ruas sungai dari bawah Jembatan Sayidan hingga kawasan Mergangsan.

Kegiatan tersebut akan difokuskan pada lomba kebersihan bantaran sungai dan keterlibatan masyarakat dalam menjaga ekosistem sungai. 

“Kali Code harus bersih. Kita festivalkan sebagai penanda bahwa peringatan hari jadi tidak hanya seremonial, tapi juga menyentuh aspek penting kehidupan kota,” katanya. 

Sementara sebagai bagian dari penanda non-benda, Pemkot Yogyakarta juga akan menerbitkan edaran terkait pengaturan lokasi pengamen di Kota Yogyakarta. 

BACA JUGA : Nonton Kemeriahan Wayang Jogja Night Carnival, Sejumlah Warga Datang Lebih Awal

BACA JUGA : Sri Sultan dan Wali Kota Tebar Benih Ikan di Sungai Code untuk Pelestarian Lingkungan

Mulai tahun ini, pengamen hanya diperbolehkan tampil di titik-titik tertentu yang telah ditentukan oleh Pemkot, dan dilarang tampil di kawasan Tugu hingga Titik Nol Kilometer serta di area kafe atau tenda makan

“Kami tidak ingin pengunjung atau wisatawan merasa terganggu. Maka ke depan, akan ada 5 sampai 10 titik resmi untuk pengamen,” jelas Hasto. 

Hasto juga menambahkan bahwa sebagian dana pentas seni dan budaya dari APBD dan Dana Keistimewaan (Danais) akan dialihkan untuk memberi insentif dasar bagi para pengamen yang tampil di titik resmi tersebut.

Kategori :