Terkait potensi lonjakan permintaan, Hasto memastikan sistem layanan tetap bisa berjalan. Pemkot saat ini mengoperasikan 6 unit kendaraan roda tiga (Tosa) dan akan menjadwalkan penjemputan maksimal 2 x 24 jam setelah laporan diterima.
BACA JUGA : TPST Piyungan Penuh, DLHK DIY Atur Kuota Sampah Hingga Akhir 2025
BACA JUGA : Sri Sultan Minta Penanganan Serius Usai Penumpukan Sampah di Depo Katamso
“Kalau ada permintaan banyak, kami tetap tangani. Ini bukan ambulans, jadi tidak harus 30 menit sampai. Tapi target kami, dua hari sejak laporan masuk sudah bisa dijemput,” jelasnya.
Pemkot Yogyakarta berharap penanganan sampah tidak lagi bersifat reaktif, tapi proaktif dan sistematis. Masyarakat diajak terlibat aktif dalam memilah dan melaporkan jenis sampah yang membutuhkan penanganan khusus.
Masyarakat yang ingin memanfaatkan layanan TRC Mas Jos dapat menghubungi hotline di nomor 811 JOS (7.555). Petugas akan mencatat jenis sampah dan mengatur jadwal penjemputan berdasarkan prioritas dan ketersediaan armada.
“Ini bentuk kehadiran negara yang nyata. Kita ingin mengubah wajah pengelolaan sampah di Jogja menjadi lebih adaptif, manusiawi, dan berkelanjutan,” pungkasnya.