RS Sardjito: Tindakan Kekerasan Sekecil Apapun Tetap Tidak Dapat Dibenarkan

Selasa 26-08-2025,05:46 WIB
Reporter : Kristiani Tandi Rani
Editor : Syamsul Falaq

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Kasus dugaan penganiayaan terhadap seorang residen di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito Yogyakarta menjadi perhatian publik setelah ramai dibicarakan di media sosial.

Awal mula kasus ini mencuat dari unggahan akun Instagram @drg.mirza yang memantik diskusi luas soal perlindungan tenaga medis muda di rumah sakit pendidikan.

Manajer Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan, menyatakan pihak rumah sakit telah menerima permintaan maaf dari keluarga pasien yang diduga melakukan pemukulan.

“Permintaan maaf tersebut telah diterima oleh pihak residen yang menjadi korban, sehingga proses dapat diselesaikan secara kekeluargaan,” katanya, Senin (25/8/2025).

BACA JUGA : Rektor UGM Buka Suara Soal Polemik Ijazah Presiden ke-7 Jokowi

BACA JUGA : Rektor UGM Temui Sri Paduka, Bahas Program Afirmasi Pendidikan untuk Masyarakat DIY

Meski begitu, Ia menegaskan rumah sakit tidak akan pernah membenarkan tindakan kekerasan dalam bentuk apa pun.

“Kami tetap menegaskan bahwa RSUP Dr Sardjito tidak mentolerir kekerasan maupun pemukulan dalam bentuk apa pun,” ucapnya.

Ia menambahkan, rumah sakit akan mendukung apapun langkah hukum yang dipilih oleh korban.

“Apabila prinsip korban adalah melanjutkan ke jalur hukum, maka rumah sakit akan mendukung penuh proses tersebut. Sebaliknya, jika korban memilih fokus kembali pada pendidikan dan menerima penyelesaian damai, maka keputusan itu kami hormati,” tuturnya.

Menurutnya, luka yang dialami korban terbilang ringan, yakni berupa bekas di tangan akibat menangkis pukulan.  Namun, hal itu tidak mengurangi keseriusan rumah sakit dalam menangani kasus ini.

“Meski demikian, tindakan kekerasan sekecil apa pun tetap tidak dapat dibenarkan,” tegasnya.

Ia memastikan RSUP Dr Sardjito berkomitmen melindungi seluruh tenaga kesehatan, khususnya peserta didik, agar merasa aman dalam menjalankan tugas.

BACA JUGA : Mahasiswa Telat Kembalikan Buku Perpustakaan, UGM Sebut Denda Rp3,7 Juta

BACA JUGA : Wakil Rektor UGM Sebut kegiatan Pionir di Fakultas Tanpa Perundungan dan Kekerasan

“Kami menegaskan kembali komitmen kami untuk melindungi seluruh tenaga kesehatan, khususnya para peserta didik, dari segala bentuk intimidasi dan kekerasan, serta memastikan bahwa pelayanan di RSUP Dr Sardjito berjalan profesional, aman, dan manusiawi,” ujarnya.

Insiden Dipicu Luapan Emosi Keluarga Pasien

Pihak rumah sakit bersama Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) tidak akan membiarkan praktik perundungan terjadi.

“Kami sampaikan bahwa RSUP Sardjito dan Fakultas Kedokteran UGM dalam kapasitas ini menegaskan sangat tidak mentolerir adanya bullying di rumah sakit,” jelasnya.

Ia menjelaskan, kejadian yang memicu isu tersebut berawal dari kondisi medis seorang pasien perempuan yang dirujuk dari rumah sakit lain dalam keadaan kritis.

“Adapun peristiwa yang terjadi sebenarnya merupakan luapan duka cita dan emosional sesaat atas kondisi seorang pasien, seorang ibu, yang saat dirujuk dari rumah sakit sebelumnya memang sudah dalam keadaan tidak baik,” imbuhnya.

Menurutnya, tim medis Sardjito telah berupaya maksimal memberikan perawatan.

“Pasien kemudian dibawa ke Rumah Sakit Sardjito dan ditangani oleh tim anestesi. Kami melakukan perbaikan kondisi terlebih dahulu sebelum dilakukan tindakan-tindakan medis lain dengan kolaborasi beberapa subspesialis,” sebutnya.

Namun, upaya tersebut tidak berhasil menyelamatkan nyawa pasien.

“Pada Sabtu dini hari, pasien tidak tertolong,” pungkasnya.

Ia menambahkan, pihak rumah sakit berharap masyarakat tidak salah menafsirkan peristiwa tersebut sebagai bentuk bullying antar tenaga medis.

Menurutnya, RSUP Sardjito tetap berkomitmen menjaga profesionalisme dan melindungi seluruh peserta didik serta tenaga kesehatan dari tindakan intimidasi maupun kekerasan.

Dengan klarifikasi ini, manajemen berharap kasus tersebut tidak lagi menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat dan menjadi pembelajaran penting bahwa keselamatan tenaga medis harus selalu dijunjung tinggi.

Kategori :