Warga Cokrodiningratan Ubah Sampah Rumah Tangga Jadi Tabungan Lewat Budidaya Maggot

Jumat 22-08-2025,19:08 WIB
Reporter : Anam AK
Editor : Syamsul Falaq

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Warga Kelurahan Cokrodiningratan, Kemantren Jetis, Kota Yogyakarta, berinovasi dengan mengubah sampah rumah tangga menjadi tabungan lewat budidaya maggot. 

Ketua Kampung Cokrodiningratan sekaligus Ketua Magot Mitra Dayoku, Anwar Surwantoro, menjelaskan bahwa kolaborasi antara bank sampah, kelompok tani, dan Magot Mitra Dayoku merupakan terobosan baru untuk mengurai sampah organik. 

Selama ini, tabungan sampah lebih banyak berupa sampah anorganik. Namun dengan hadirnya maggot, kini warga dapat menabung sampah organik sekaligus membantu pemerintah mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA.

“Magot Mitra Dayoku mulai berdiri tahun 2024. Awalnya, pengolahan sampah dengan maggot dilakukan di satu tempat sekretariat, kemudian setelah dipelajari dan diuji coba selama satu tahun, kami kembangkan menjadi sistem berbasis rumah tangga. Setiap rumah memiliki satu boks maggot yang mampu mengurai sekitar dua kilogram sampah organik per hari, baik sisa masak maupun sisa makanan,” jelas Anwar, Jumat (22/8/2025). 

BACA JUGA : Mahasiswa UNU Jogja Bikin Alat Interaktif Pilah.in, Ajak Kesadaran Soal Sampah

BACA JUGA : Sri Sultan Bertemu Hasto di Balai Kota, Bahas Penanganan Sampah dan Normalisasi Sungai

Menurutnya, program ini sempat menghadapi tantangan karena sebagian warga merasa geli, jijik, atau terganggu bau yang ditimbulkan. 

Namun setelah melalui uji coba bersama delapan warga, program ini semakin berkembang. 

“Sekarang sudah ada 25 rumah yang ikut budidaya maggot. Panen dilakukan setiap dua minggu sekali, hasilnya dikumpulkan dan dijual. Sebagian keuntungan digunakan untuk membeli bibit maggot baru. Hingga saat ini sudah sembilan kali panen,” katanya. 

Anwar mengungkapkan program ini masih dalam proses sosialisasi, ia berharap ke depan semakin banyak warga yang berpartisipasi sehingga seluruh rumah tangga di kampung dapat memiliki tanggung jawab menyelesaikan sampahnya sendiri. 

BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Targetkan Proyek Pengolah Sampah Jadi Listrik Mulai Produksi 2027

BACA JUGA : 5 Orang Meningal Akibat Leptospirosis di Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo Sebut Penumpukan Sampah

“Dengan begitu, sampah bisa selesai dari sumbernya, dan kampung kami bisa berkontribusi langsung dalam mendukung program MAS JOS Pemerintah Kota Yogyakarta,” terangnya. 

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, menilai upaya ini selaras dengan program Pemerintah Kota Yogyakarta MAS JOS atau Masyarakat Jogja Olah Sampah sekaligus menjadi contoh nyata pemberdayaan masyarakat dalam mengatasi persoalan sampah.

Menurutnya, di kampung ini, Bank Sampah Dadi Mulyo, Kelompok Tani Dadi Mulyo, dan kelompok Magot Mitra Dayoku saling bersinergi dalam pengelolaan sampah. 

Kategori :