“Ledakan kedua ini yang memusnahkan mortir sepenuhnya. Namun, serpihan logam terlempar hingga lebih dari satu kilometer dari titik ledakan,” jelasnya.
Beberapa warga yang tinggal di luar radius steril mengaku terkejut mendengar suara dentuman keras tersebut.
Ada yang mendapati serpihan logam jatuh di kebun, atap rumah, bahkan di halaman. Meski begitu, tidak ada laporan korban luka.
BACA JUGA : Peluru Mortir Raksasa Sleman Gagal Meledak Meski Diledakkan Empat Kali, Proses Dilanjutkan Besok
BACA JUGA : Gali Taman di Sleman, Tukang Bangunan Temukan Peluru Mortir Seberat 500 Kilogram
BPBD Sleman bersama pemerintah kalurahan bergerak cepat memulihkan kondisi warga terdampak.
“Anggarannya sedang kami rembuk, tapi prinsipnya akan segera kami tangani,” ucapnya.
Perbaikan rumah yang rusak akan menjadi prioritas, disusul penanganan fasilitas umum seperti masjid yang terdampak.
Selain perbaikan, BPBD juga menyiapkan langkah antisipasi jika masih ada sisa bahan peledak yang tertimbun di wilayah Sleman.
Ia mengimbau warga segera melapor apabila menemukan benda mencurigakan.
“Penanganan harus dilakukan oleh pihak berwenang demi keselamatan bersama,” tegasnya.
Ia menambahkan, meski disposal menimbulkan kerusakan ringan, langkah tersebut wajib dilakukan untuk menghilangkan ancaman bahan peledak berusia puluhan tahun.
“Mortir ini sangat berbahaya bila dibiarkan. Proses disposal adalah pilihan terbaik, walau ada konsekuensinya,” tuturnya.