diswayjogja.id – Di antara berbagai masalah kulit yang sering mengganggu, kondisi yang dikenal sebagai bruntusan seringkali menjadi salah satu yang paling menjengkelkan. Jika jerawat pada umumnya muncul dalam jumlah satu atau dua dan cenderung hilang dalam kurun waktu satu hingga dua minggu, bruntusan memiliki karakteristik yang berbeda secara signifikan.
Bruntusan dapat muncul dalam jumlah belasan hingga puluhan sekaligus di satu area wajah, menciptakan tekstur kulit yang tidak rata dan sulit ditangani. Kondisi ini menuntut penanganan yang lebih hati-hati dan kesabaran ekstra karena waktu pemulihannya yang jauh lebih lama, sering kali membutuhkan waktu lebih dari satu bulan untuk benar-benar hilang.
Dampak visual dari bruntusan juga sangat mengganggu. Permukaan kulit yang dipenuhi bintik-bintik kecil ini akan terasa kasar saat disentuh, terlihat kusam, dan membuat wajah tampak tidak bersih. Bagi mereka yang gemar menggunakan riasan, bruntusan menjadi tantangan besar sebab sulit sekali untuk ditutupi dengan makeup.
Penggunaan produk riasan yang tidak tepat justru bisa memperparah kondisi dan memicu masalah baru, menciptakan lingkaran setan yang sulit diputus. Oleh karena itu, penting sekali untuk memahami akar permasalahan dari kondisi ini agar dapat mengambil langkah perawatan yang tepat dan terarah.
Penyebab timbulnya bruntusan tidak tunggal, melainkan merupakan kombinasi dari berbagai faktor, mulai dari kebiasaan sehari-hari hingga reaksi kulit terhadap produk yang digunakan. Ketidakseimbangan hormon, tingkat stres yang tinggi, pola makan yang tidak sehat, serta pemilihan produk perawatan kulit yang kurang sesuai dengan jenis kulit juga dapat menjadi pemicunya. Membedakan antara reaksi kulit yang wajar dan iritasi yang berbahaya adalah langkah kunci pertama dalam proses penyembuhan. Dengan pengetahuan yang benar, kita bisa menghindari kesalahan fatal yang justru memperburuk kondisi kulit dan mempercepat proses pemulihan.
BACA JUGA : Mau Kulit Wajah Nampak Lebih Indah? Jangan Asal Pake Skincare, Kenali Dulu Jenis Kulit Wajahmu!
BACA JUGA : Kulit Cerah, Bebas Dark Spot: 3 Kandungan Skincare yang Harus Anda Coba
Perbedaan Bruntusan dan Jerawat
Banyak orang seringkali menyamakan bruntusan dengan jerawat, padahal keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Jerawat (akne vulgaris) biasanya muncul sebagai benjolan yang lebih besar, berisi nanah atau minyak, dengan pusat yang jelas. Jerawat cenderung muncul secara individual dan bisa hilang dengan relatif cepat. Sementara itu, bruntusan (juga dikenal sebagai pustula atau papula kecil) adalah sekumpulan benjolan kecil yang muncul secara masif di satu area, seperti di dahi, pipi, atau dagu. Benjolan ini sering kali tidak memiliki "mata" dan hanya membuat tekstur kulit terasa tidak rata. Perbedaan ini menjadi penting dalam menentukan jenis perawatan yang harus dilakukan.
Pemicu Timbulnya Bruntusan
Reaksi Purging
Salah satu penyebab bruntusan yang sering disalahartikan adalah purging. Ini adalah proses pembersihan diri yang alami oleh kulit saat Anda mulai menggunakan produk skincare yang mengandung bahan aktif tertentu. Bahan-bahan seperti Alpha-Hydroxy Acid (AHA), asam salisilat, retinoid, retinyl palmitate, tazarotene, vitamin C, dan benzoil peroksida bekerja dengan cara mempercepat pergantian sel kulit. Selama proses ini, sel-sel kulit mati yang terperangkap di bawah permukaan akan didorong naik bersama kotoran dan minyak, sehingga menimbulkan bintik-bintik kecil yang terlihat seperti bruntusan. Reaksi ini adalah tanda bahwa produk bekerja, dan biasanya akan mereda dalam beberapa minggu, digantikan oleh sel kulit baru yang lebih sehat dan cerah.
Iritasi
Berbeda dengan purging, iritasi dan alergi adalah reaksi negatif yang menunjukkan bahwa produk yang Anda gunakan tidak cocok. Iritasi akibat pemakaian makeup atau skincare disebut dermatitis kontak iritan. Ciri-cirinya adalah kulit akan terasa perih, gatal, atau memerah saat produk dioleskan. Sementara itu, dermatitis kontak alergi adalah reaksi alergi kulit terhadap suatu zat. Pemicu alergi bisa berasal dari bahan-bahan seperti wewangian (fragrance), formaldehyde, phenoxyethanol, dan paraben. Jika bruntusan yang muncul disertai rasa gatal, perih, dan kemerahan yang persisten, kemungkinan besar itu adalah tanda iritasi atau alergi.
Faktor Internal
Sama seperti jerawat, faktor internal seperti ketidakseimbangan hormon juga bisa memicu bruntusan. Perubahan hormon yang drastis, seperti yang terjadi pada masa pubertas, dapat meningkatkan produksi minyak di kulit yang pada akhirnya menyumbat pori-pori. Selain itu, stres dan pola makan tidak sehat (terutama makanan tinggi gula dan lemak) juga berkontribusi. Keduanya dapat memengaruhi keseimbangan hormon dan memicu peradangan di dalam tubuh yang berujung pada timbulnya masalah kulit.
BACA JUGA : Penggunaan Produk Skincare Bukan Lagi Sekadar demi Kecantikan, Tetapi Karena Alasan Kesehatan
BACA JUGA : Rekomendasi Skincare untuk Menghilangkan Jerawat Pada Kulit Muka yang Sensitif