Pemkot Yogyakarta Imbau Gunakan Kemasan Ramah Lingkungan dalam Pendistribusian Daging Kurban

Senin 02-06-2025,19:35 WIB
Reporter : Anam AK
Editor : Syamsul Falaq

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Dalam rangka Hari Raya Iduladha tahun 1446 H/2025 M, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Wali Kota Yogyakarta Nomor 100.3.4/1868 tahun 2025 tentang panduan penjualan dan pelaksanaan pemotongan hewan kurban.

Penerbitan SE Wali Kota Yogykarta tersebut dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit hewan menular strategis (PHMS) atau zoonosis di Kota Yogyakarta.

SE tersebut juga mengimbau distribusi daging dan jeroan menggunakan kemasan ramah lingkungan. Di samping itu limbah dan jeroan hijau dilarang untuk dibersihkan maupun dibuang di saluran air hujan atau sungai.

Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas dan Pengawasan Lingkungan Hidup,  Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Supriyanto mengakui kemasan plastik memang menjadi salah satu solusi untuk higienitas. 

BACA JUGA : Pemda DIY Pastikan Harga Hewan Kurban Kulon Progo Terkendali Jelang Iduladha

BACA JUGA : Stok Kulit Kurban di Bumiayu Belum Cukupi Kebutuhan Perajin Rebana

Namun kemasan plastik terurai dalam waktu lama, seperti dicontohkan daun maupun anyaman bambu atau besek bisa menjadi kemasan ramah lingkungan.

“Ada banyak cara yang bisa digunakan, misalnya dibungkus daun pisang dan daun jati. Daun dipastikan harus bersih. Daun menjadi salah satu solusi yang baik bagi lingkungan,” ujar Supriyanto, saat jumpa pers terkait Hari Raya Iduladha di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Senin (2/6/2025).

Pihaknya juga mengajak umat Islam untuk menyempurnakan ibadah Iduladha dengan menjaga kebersihan sebelum dan sesudahnya. Mulai dari salat Id tidak meninggalkan sampah seperti alas salat.

Selain itu, saat penyembelihan hewan kurban agar tidak mencemari lingkungan dengan membuang darah maupun limbah jeroan ke selokan maupun sungai.

BACA JUGA : 3 Cara Menyimpan Daging Kurban Dalam Merek Kulkas Terbaik, Dijamin Awet dan Segar

BACA JUGA : Belum Disembelih, Seekor Sapi Kurban di Gunung Kidul Mati Terlilit Tali

“Sebisa mungkin darah ditampung di lubang sendiri yang bisa ditutup ditimbun dengan tanah. Proses penanganan jeroan baik brodot kotoran, usus juga tidak selayaknya dibuang ke sungai. Untuk brodot dibuat lubang khusus dan isinya dibuka lalu ditimbun di tanah itu bisa menjadi pupuk. Tapi kalau dibuang di sungai itu menjadi cemaran,” katanya.

Kepala Bidang Perikanan dan Kehewanan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sri Panggarti, mengimbau masyarakat mendistribusikan daging kurban Iduladha menggunakan kemasan ramah lingkungan, termasuk tidak membuang limbah jeroan hewan kurban ke sungai maupun selokan karena dapat mencemari lingkungan.

“Jangan sampai nanti (daging kurban) sudah dibungkus pisang atau besek tapi dimasukan dalam plastik lagi. Bisa juga menggunakan empat yang bisa dipakai ulang. Ini (kemasan ramah lingkungan) sudah disampaikan melalui SE wali kota yang mengatur penjualan hewan kurban dan pemotongan hewan kurban,” terangnya.

Kategori :