
JOGJA, diswayjogja.id - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gunungkidul sudah menyiapkan skema untuk pengelolaan sampah dari dapur sehat program makan bergizi gratis (MBG).
Kepala DLH Gunungkidul Harry Sukmono mengatakan nantinya sampah dari MBG yang berada di dapur sehat akan dikelola oleh TPS3R Tawarsari, Kapanewon Wonosari.
“Kami dengan pihak dapur sehat sudah menyepakati pengelolaan sampah ini. Jauh hari, sebelum program ini berjalan kami sudah melakukan pendampingan mulai dari pemilahan sampah hingga proses pengelolaan sampah yang baik,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Senin (17/2/2025).
Ia mengatakan dalam proses pengelolaan sampah ini tahapannya dari dapur sehat sudah memilah sampah kemudian dimasukkan ke dalam kantung sampah.
BACA JUGA : Ditarget Bisa Operasi Juni 2025, TPST Donokerto Sleman Sebut Mampu Kelola Sampah hingga 60 Ton
BACA JUGA : TPS3R Caturharjo Jadi Satu-satunya TPS3R yang Mengolah Sampah Plastik di Bantul
Kemudian, sampah akan dikelola di TPS3R Tawarsari dan hasil residu sampahnya akan dibuang ke TPAS Wukirsari.
“Jadi, untuk pengambilan sampah akan dilakukan setiap hari. Dan, pastinya dikenakan tarif juga sesuai dengan banyaknya sampah yang dihasilkan. Karena, ini baru hari pertama jadi nanti kami masih melakukan pendataan berapa banyak sampah yang dihasilkan,” ucapnya.
Dia melanjutkan dalam proses pengelolaan sampah MBG ini, Harry mengatakan pihaknya juga akan melibatkan masyarakat dalam hal ini kelompok peduli lingkungan.
Hal ini sejalan dengan amanat Perda Nomor 14 2020 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga disertai pemberdayaan masyarakat.
BACA JUGA : Selama Dua Bulan Beroperasi, TPST Modalan Hanya Mampu Mengolah Sampah 16 Ton per Hari
BACA JUGA : Lakukan Aktivitas Ilegal Pembuangan Sampah, DLH Gunungkiduk Layangkan Surat Teguran ke TPS di Sumbertetes
“Jadi, masalah sampah ini akan menjadi tanggung jawab bersama, tidak hanya Pemkab dan dapur sehat saja,” ungkap dia.
Selain masyarakat, Harry menambahkan keterlibatan sekolah juga akan didorong dalam mengatasi permasalahan sampah sisa makanan program MBG tersebut.
Salah satunya akan berkoordinasi dengan sekolah penggiat adiwiyata atau HPAI (himpunan penggiat adiwiyata Indonesia) Kabupaten Gunungkidul.