“Jadi cakupan pemeriksaan ini sesuai siklus hidup jadi misalnya juga nanti ada misalnya untuk bayi itu ada 6 pemeriksaan kemudian juga nanti ada yang kalau dewasa itu bisa 14, tapi itu juga sesuai indikasi jadi tidak sehari itu semuanya tapi sesuai indikasi karena sebelumnya kan ada skirining untuk mengisi form-form mandiri,” ucap Emma.
BACA JUGA : Ratusan Orang Keracunan di Sleman Usai Makan di Hajatan, Posko Kesehatan Didirikan
BACA JUGA : Mulai Berjalan, 27 Puskesmas di Kabupaten Bantul Jalankan Simulasi Program Cek Kesehatan Gratis
Pemeriksaan pun dilakukan secara menyeluruh yakni mulai dari mata, gigi, telinga, hingga jantung.
Jika memang ada indikasi penyakit serius saat skrining maka pasien dapat disarankan untuk mendapatkan rujukan. Namun apabila tidak maka cukup dilakukan skrining saja.
“Jadi kalau memang itu harus dirujuk ya kita rujuk, jadi ini kan hanya dalam rangka konsepnya skrining dalam rangka kita mengetahui apabila kita mmepunyai penyakit itu. Jadi deteksi faktor resiko sehingga kalau ada misalnya kita mempunyai penyakit itu bisa segera tertangani, deteksi dini,” ungkapnya.
Sementara itu, seorang warga Yakob (68) warga Mergangsan yang mendaftar pada CKG hari ini mengaku semakin terbantu dengan program ini.
BACA JUGA : Pemkab Bantul Gandeng Noora Health Dalam Pengasuhan Keluarga, Perkuat Sistem Kesehatan Daerah
BACA JUGA : Pemkot Tanjungbalai Pelajari Inovasi Layanan Kesehatan di Kota Yogyakarta
Dia sendiri sudah merayakan ulang tahun pada Januari kemarin namun tetap bisa mendapat layanan pemeriksaan.
“Ini mudah sekali, gimana kita datang misalnya belum online kita datang langsung bisa dilayani. Sebelumnya pun pelayanan bagus. Ini nambah lagi nambah semangat. Keluhan enggak ada, saya hanya ingin cek saja. Saya ulang tahun bulan Januari tapi masih dilayani,” tandas Yakob.