"Saya sangat berharap acara ini tidak hanya dilakukan sekali saja. Namun ditahun-tahun mendatang bisa dilaksanakan bergilir di setiap kabupaten/kota yang lain," ujar Mbah Joyo.
BACA JUGA : AJI Yogyakarta dan LKiS Bahas Hadapi Perubahan Iklim, Perlu Mitigasi dan Adaptasi
BACA JUGA : Mahasiswa FH Unissula Semarang Ikuti Sekolah Jurnalistik PWI Jateng XVIII Daring
Sementara itu, Staf Ahli Bupati Bantul Bidang Sumber Daya Manusia dan Kemasyarakat, Yulius Suharta (Mewakili Bupati Bantul), menyebutkan melalui peringatan Hari Pers Nasional ini semakin meningkatkan profesionalitas sehingga menghadirkan karya jurnalistik berkualitas yang kredibel, edukatif dan bertanggung jawab.
"Pers tidak hanya sebagai penyampai informasi tetapi mitra strategis dalam mengawal lebijakan publik dalam mencapai ketahanan pangan. Ketahanan pangan merupakan pilar utama membangn kemandirian bangsa. Tanpa ketahanan pangan akan sulit mencapat pembangunan yang baik," ujarnya.
Yulius mengatakan, melalui pemberitaan akurat edukatif dan inspiratif pers dapat mendorong tentang pentingnya ketahana pangan dan inovasi pertanian untuk meningkatkan produksi pertanian.
"Pers dapat menjadi penagawas yang kritis untiuk mengawal kebijakan publik untuk kepentingan rakyat. Dengan mengangkat kisah-kisah inspiratif dan mengawal progam Pemda untuk menuju ketahanan pangan," imbuhnya.
BACA JUGA : FKIP UMUS Siap Gelar Pelatihan Jurnalistik Siswa SMA/SMK se Brebes dan Tegal
BACA JUGA : Pengurus PWI Audensi, Pj Bupati Tegal Ajak Wartawan Bersinergi Bangun Revolusi Mental Birokrat
Dia menilai, tanpa pers tujuan mencapai ketahahan pangan sulit disampaikan dan disebarluaskan. Berbagai program akan terus dijalankan utnuk ketahahan pangan.
"Pemberdayaan petani pengembangan teknologi pertanian dilakukanb tetapi juga membutuhkan dukungan dari berbagai pihak termasuk insan pers diharapkan menajdi mitra strategis untiuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat," tandasnya.
Sebagai bentuk wujud syukur, Forum Pewarta Peduli DIY memberikan bantuan sosial kepada sejumlah anak yatim piatu, difabel maupun keluarga miskin, yang diusulkan para wartawan dari lima kabupaten dan kota di wilayah DIY.