JOGJA, diswayjogja.id - Pemda DIY menyebut jaminan hidup yang menjadi tuntutan pedagang Teras Malioboro (TM) 2 yang kini menempati lokasi baru telah diakomodasi lewat berbagai macam program.
Pekan lalu para pedagang unjuk rasa meminta tuntutan tersebut direalisasikan lantaran mengkalim penjualan di lokasi baru masih sepi dan hari ini kembali mengadakan aksi serupa.
Dalam tuntutannya, pedagang mengklaim bahwa mereka adalah kelompok yang terdampak pembangunan Kawasan World Heritage Sumbu Filosofi.
Sehingga meminta adanya jaminan hidup pasca relokasi, transparansi proses relokasi pedagang yang kini di Kentandan dan Beskalan, serta menuntut adanya tata kota yang partisipatif dan demokratis di mana Malioboro sebagai ruang publik harus bisa diakses dan diterima manfaat baiknya.
BACA JUGA : Sepi Lantaran Akses Jalan Belum Jadi, Pedagang Teras Malioboro Kembali Gelar Aksi
BACA JUGA : Turun Pendapatan dan Minta Kepastian Kesejahteraan, PKL Teras Malioboro Geruduk DPRD DIY
Relokasi eks pedagang Teras Malioboro 2 diketahui sudah berjalan pada awal tahun lalu di dua tempat yakni area Beskalan dan Ketandan.
Upaya ini merupakan bagian dari penataan kawasan Sumbu Filosofi yang beberapa waktu lalu diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.
Lokasi pedagang Teras Malioboro 2 yang sejak dulu memang berstatus selter sementara akan difungsikan menjadi Jogja Planning Gallery (JPG).
Sekda DIY, Beny Suharsono mengatakan sejak awal upaya relokasi dari Selasar Malioboro ke TM 2 telah ada kesepakatan bersama yang disetujui secara individual oleh para pedagang.
BACA JUGA : Kawasan Teras Malioboro Ketandan Jadi Spot Foto Baru Bagi Wisatawan, Berikut Detailnya
BACA JUGA : Pedagang Pindah Lapak ke Teras Malioboro Beskalan dan Ketandan, Upaya Pengoptimalan Kawasan Perdagangan
Kesepakatan tersebut mencakup perpindahan pedagang dalam jangka waktu dua tahun serta berkomitmen dari Pemda DIY untuk memberikan fasilitas pendukung seperti air, kebersihan, dan keamanan.
“Jaminan hidupnya ada di situ, supaya mereka bisa punya daya saing,” ujar Beny, Jumat (7/2/2025).
Beny menyebut, berjualan adalah bagian dari mekanisme pasar yang memiliki ritme tersendiri. Oleh karena itu, pedagang perlu beradaptasi dan meningkatkan daya saing mereka.