JOGJA, diswayjogja.id - Biro Perjalanan Wisata terutama Inbound yang tergabung dalam Indonesia Inbound Tour Operator Associaton (IINTOA) menggelar Musayawarah Nasional (Munas) ke-2 di Hotel Santika, Jogja, Minggu (2/2/2025).
Asosiasi ini memiliki komitmen untuk mendatangkan wisatawan mancangera ke Indonesia termasuk ke Jogja dengan kompetitif, berkualitas, bertanggung jawab dan berkelanjutan.
IINTOA merupakan asosiasi biro perjalanan Inbound Tourism. Biro ini secara khusus memberikan pelayanan kunjungan yang dilakukan penduduk suatu negara ke negara lain atau wisatawan mancangera.
Ketua Umum IINTOA Periode 2020-2025 Paul Edmundus Tallo mengatakan agenda dalam munas kali ini sebenarnya lebih ke internal organisasi.
BACA JUGA : Kunjungan Wisman ke Yogyakarta Menurun, Asita DIY Gelar Musyawarah Daerah Luar Biasa
BACA JUGA : Destinasi Taman Wisata Candi Dipadati Wisatawan Pada Libur Panjang Imlek 2025
Mulai dari memilih dan mengukuhkan Ketua Umum hingga mengubah serta menyempurnakan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. Meski demikian sejumlah isu penting terkait pariwisata turut dibawa dalam munas.
“Isu penting itu seperti mendorong para anggota untuk terus berkomitmen mendatangkan wisatawan mancanegara di Indonesia sebanyak-banyak. Selain itu membantu pemerintah untuk memenuhi target kunjungan wisatawan yang telah ditentukan,” katanya.
Oleh karena itu ke depan, asosiasinya akan memperbanyak kerja sama dengan operator wisata dan negara asal wisatawan.
Saat ini memang sudah banyak terjalin kerja sama seperti dengan Vietnam, Thailand dan beberapa negara-negara Eropa. Ke depan akan terus ditingkatkan kerja sama tersebut sehingga lebih mudah mendatangkan wisatawan.
BACA JUGA : Targetkan Kunjungan Wisatawan di Angka 10 Juta, Dispar DIY Akan Perkuat Strategi Promosi
BACA JUGA : Menpar Widiyanti Ingatkan Wisatawan Soal Sampah agar Wisata Indonesia Baik di Mata Internasional
Ia memastikan anggotanya mengedepankan kenyamanan dan menciptakan rasa aman kepada wisatawan mancanegara.
Selanjutnya terus melakukan pengembangan berbasis teknologi dalam rangka membangun jaringan dan peningkatan jumlah tamu.
“Seperti negara di Asia memang belum semuanya kami ajak kerja sama operatornya, ke depan kami fokus juga untuk memperluas jaringan itu. Tentu kami berharap dukungan pemerintah dalam hal ini karena ada simbiosis saling menguntungkan,” katanya.