Pakar UGM Berikan Tips Kenali Tanda-tanda Wilayah Rawan Longsor, Ini Detailnya

Jumat 31-01-2025,15:27 WIB
Reporter : Yuni Khaerunisa
Editor : Syamsul Falaq

“Kondisi ini mempercepat proses pelapukan yang ada sehingga membentuk endapan tanah yang tebal pada beberapa tempat,” ungkap Wahyu.

Bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor, Wahyu menyampaikan ada beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk menyelamatkan diri yaitu dengan mengenali dan memahami risiko yang ada disekitar, baik untuk warga asli ataupun warga pendatang.

BACA JUGA : Dinkes Brebes Gandeng Puskesmas Monitoring Pos Kesehatan Warga Terdampak Longsor Wilayah Salem

BACA JUGA : Calon Wakil Wali Kota Yogyakarta Kunjungi Rumah Warga Terdampak Talud Longsor

Kemudian melakukan identifikasi daerah yang aman dan tidak terisolasi, jalur yang paling aman, dan terpendek menuju lokasi tersebut.

“Apabila terjadi tanda-tanda longsor ataupun hujan tidak deras tetapi berlangsung cukup lama sebaiknya bisa melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang aman dan apabila akan berteduh atau berhenti istirahat pilihlah tepat yang aman dari potensi kejadian longsor,” jelasnya.

Adapun tanda-tanda yang bisa dikenali masyarakat antara lain seperti terjadi retakan tanah, miringnya tiang atau pohon, serta struktur bangunan yang sudah tidak sempurna.

Selain itu munculnya mata air yang mana airnya keruh pada kaki lereng, bahkan ada guguran tanah atau batuan di lereng.

BACA JUGA : Tebing Sungai Cidadap Masih Mengancam, Warga Khawatir Terjadi Longsor

BACA JUGA : Daerah Rawan Bencana Longsor di Brebes Dipantau melalui Early Warning System

“Biasanya akan ada getaran serta gemuruh untuk longsor yang cukup besar,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi terjadinya korban kejadian longsor ini, diakui Wahyu sudah banyak alat deteksi peringatan dini yang dikembangkan, salah satunya dari UGM yang sudah diimplementasikan di berbagai wilayah Indonesia.

Sistem EWS ini juga sudah distandarkan menjadi SNI 8235:2017 tentang Sistem Peringatan Dini Gerakan Tanah dan ISO 22328-2:2024 Guidelines for the implementation of a community-based early warning system for landslides.

Yang tidak kalah penting, imbuhnya, pemerintah dan masyarakat juga mengikuti informasi dari BMKG yang secara rutin sudah menginfokan tentang prediksi curah hujan yang tinggi untuk beberapa wilayah di Indonesia sebagai peringatan bagi semua.

BACA JUGA : Tanah Longsor di Sirampog Brebes Ganggu Aliran Jaringan Utama PDAM

BACA JUGA : Antisipasi Bencana Longsor, Warga Bantarkawung Gotong Royong Membuat Parit-parit Air

Kategori :