Adanya Rasionalisasi untuk Program MBG, Program Padat Karya di Sleman Hanya Digelar di Tujuh Lokasi

Jumat 24-01-2025,17:57 WIB
Reporter : Yuni Khaerunisa
Editor : Syamsul Falaq

JOGJA, diswayjogja.id - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sleman menyampaikan pelaksanaan program padat karya berkurang dari 17 lokasi menjadi tujuh lokasi sasaran saja.

Hal ini disebabkan adanya rasionalisasi untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Sleman, Sumaryati mengatakan pelaksanaan padat karya regular menggunakan APBD Kabupaten biasanya dilakukan setiap tahun untuk 17 lokasi.

“Dipotong sepuluh lokasi untuk alokasi anggaran MBG. Padat Karya sebenarnya juga pakai sumber dana lain seperti Bantuan Keuangan Khusus DIY. Tapi ini belum ada. Usulan lewat pokok pikiran dewan juga tidak ada,” kata Sumaryati ditemui di kantornya, Kamis (23/1/2025).

BACA JUGA : Disnakertrans Bantul Anggarkan Rp19,5 Miliar untuk Program Padat Karya Infrastruktur Tahun 2025

BACA JUGA : Tahun 2025 Akan Fokus ke Assessment, Pembangunan JPG di Sumbu Filosofi Yogyakarta Masih Terus Berlangsung

Tujuh lokasi pelaksanaan padat karya tersebut, antara lain Kalurahan Sambirejo, Prambanan; Wukirsari, Cangkringan; Sumberadi, Mlati; Margorejo, Tempel; Bangunkerto, Turi; Margokaton, Seyegan; dan Jogotirto, Berbah.

Pada 2024, kata Sumaryati pelaksanaan padat karya menyasar 266 lokasi. Rinciannya, 246 lokasi berasal dari BKK DIY, 17 dari APBD Sleman, tiga parkir Porkir DPRD Sleman.

Adapun pengajuan proposal pengadaan program padat karya lewat APBD Kabupaten, Pokir, dan BKK dilakukan setahun sebelum pelaksanaan.

Artinya, pelaksanaan padat karya 2025 merupakan hasil dari pengusul pada Maret 2024. Sebelum tanda tangan kontrak perjanjian pelaksanaan program, Disnaker dan fasilitator akan melakukan identifikasi lokasi.

BACA JUGA : Tidak hanya Hukuman Penalti, Pembangunan Agrowisata Bukit Dermo di Bantul Juga Masuk Daftar Hitam

BACA JUGA : Bangunan yang Kena Imbas Pembangunan Tol Jogja-Solo Mulai Dibongkar, Ini Detailnya

Identifikasi ini akan menentukan apakah lokasi sasaran sesuai atau ayak untuk mendapat bantuan program. 

Program dilaksanakan terbatas pada infrastruktur sederhana seperti cok blok jalan kampung, drainase, hingga talut.

“Ada juga lokasi yang ketika kami identifikasi ternyata kondisinya masih bagus. Pengusulan tidak kami terima. Kami memprioritaskan pengusul yang belum pernah mendapat program dan yang sangat membutuhkan,” katanya.

Kategori :