Kumpulkan Lurah dan Jaga Warga di Acara Jogja Pandu Peradaban Nusantara, Ini Pesan Sri Sultan HB X

Minggu 19-01-2025,15:17 WIB
Reporter : Yuni Khaerunisa
Editor : Syamsul Falaq

JOGJA, diswayjogja.id - Gubernur DIY Sri Sultan HB X memberikan pesan kepada ribuan perangkat kalurahan dan petugas jaga warga yang hadir dalam gelaran Jogja Pandu Peradaban Nusantara Menuju “Hamemayu Hayuning Bawana” di JEC, Banguntapan, Bantul, Sabtu (18/1/2025).

Sultan berpesan, sudah saatnya waktu yang ada digunakan untuk kerja nyata dan berkolaborasi budaya untuk mengabdi kepada masyarakat, bangsa dan negara.

“Paska pesta demokrasi, tibalah saatnya kehidupan menemukan wujud sejati. Kini, waktu bukan lagi untuk selebrasi, atau malah untuk melanjutkan ketegangan di ruang maya,” kata Sultan.

Sultan menilai, sudah seharusnya waktu yang ada digunakan untuk kerja nyata dan kolaborasi berbudaya, dalam pengabdian kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Hal ini sesuai dengan tema yang diangkat dalam filosofi “Hamemayu Hayuning Bawana”.

BACA JUGA :  Pasca Pilkada 2024, Sri Sultan HB X Ajak Kerja Nyata dan Kolaborasi Budaya

BACA JUGA : Polda-Binda DIY Bertemu Sri Sultan HB X Buntut Kericuhan Kusumanegara

Di mana, dalam filosofi tersebut terkandung kewajiban “Tri Satya Brata”. Yakni, pertama, “rahayuning bawana kapurba waskitaning manungsa” bahwa kesejahteraan dunia, tergantung pada manusia yang memiliki ketajaman rasa, serta bagaimana manusia menjalin harmoni dengan alam.

Kedua, “darmaning manungsa mahanani rahayuning negara” yang berarti tugas manusia adalah menjaga keselamatan negara. Dan, ketiga yaki “rahayuning manungsa dumadi karana kamanungsane” yang berarti keselamatan manusia adalah oleh kemanusiaannya sendiri.

“Sehingga dapat dimengerti, pada hakikatnya, makna yang tersandang dalam “Hamemayu Hayuning Bawana”, adalah misi mulia manusia, untuk senantiasa menjadikan perbuatan baik kepada sesama dan alam lingkungannya, sebagai bukti bahwa ia benar-benar hidup, dengan perannya masing-masing, walau sekecil apapun” imbuh Sultan.

Menurut Sultan, cita-cita Pandu Nusantara saat ini adalah harus senantiasa ditransformasi, agar tetap menjadi sebuah budaya hidup atau living tradition.

BACA JUGA : Aksi Kericuhan di Kusumanegara, Sri Sultan HB X Minta Jangan Keluar dari Kesepakatan Nasional

BACA JUGA : Begini Kata Sri Sultan HB X Soal Gugatan Kraton ke PT KAI

Dimana, budaya bukan sekedar kata benda, tetapi menjadi kata kerja aktif-produktif di era modern, melalui pendekatan teknokratis, sistematis, dan berkelanjutan.

Sultan mencontohkan, di lingkungan Pemda DIY, budaya organisasi dan reformasi birokrasi didesain, untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang lebih efektif dan efisien.

Tujuannya adalah menghadirkan layanan publik yang adaptif, inovatif, dan berorientasi pada pencapaian hasil nyata bagi masyarakat.

Kategori :