BACA JUGA : Atasi Sampah Sisa Makanan, DLH Sleman Akan Siapkan Sistem Pengolahan Sampah Organik dari Program MBG
Wujudkan Kerja Nyata dan Kolaborasi Budaya
Usai pesta demokrasi, Sri Sultan menyebut, saatnya mewujudkan kerja nyata dan kolaborasi berbudaya, dalam pengabdian kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Wajib pula untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan yang lebih efektif dan efisien.
Hal ini bertujuan untuk menghadirkan layanan publik yang adaptif, inovatif, dan berorientasi pada pencapaian hasil nyata bagi masyarakat. Kesemuanya ini bisa dimulai dari level terbawah, yaitu kelurahan.
“Kalurahan bukan sekadar menjadi entitas administratif, tetapi sebuah ruang kehidupan yang memberdayakan, mengayomi, dan menjadi fondasi, dari sebuah peradaban yang lebih luhur, untuk memerangi segala bentuk kemiskinan, keterbelakangan, dan kesenjangan,” jelas Sri Sultan.
Cita-Cita Luhur Jogja Pandu Peradaban
Sri Sultan menambahkan, mewujudkan cita-cita luhur Jogja Pandu Peradaban Nusantara Menuju Hamemayu Hayuning Bawana, bukan hal yang sulit.
BACA JUGA : Badan Pusat Statistik DIY Targetkan Angka Kemiskinan di 2025 Turun Sekitar 10 Persen
BACA JUGA : Dampak Cuaca Ekstrem, Pemkab Sleman Punya Cara Jitu Stabilkan Harga Cabai yang Melambung Tinggi
Namun, harus didukung oleh penyelenggara negara yang bekerja cerdas dan berkeadilan; pengajar dan pelajar yang inovatif dan ikhlas berlandaskan keilmuan; rohaniawan yang mengamalkan kesalehan ritual dan kesalehan publik; wirausahawan yang inovatif, dan warga yang kreatif.
Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan menyampaikan terimakasih pada segenap elemen masyarakat DIY yang berkolaborasi mewujudkan keamanan DIY. Atas peran besar masyarakatkan, hajat besar pemilihan umum selesai dengan baik.
"Keamanan di Yogyakarta bukan situasi tapi investasi mendukung kegiatan ekonomi kemasyarakatan seperti pariwisata, pendidikan, pertanian dan berbagai segi kehidupan lainnya. Terimakasih atas kontribusi, kerja keras kita bersama sehingga Jogja aman dan tetap istimewa," tutur Suwondo.