Tercatat Masih Ada Ribuan Balita Stunting di Bantul, Namun Tingkat Kunjungan ke Posyandu Masih Minim

Kamis 16-01-2025,15:57 WIB
Reporter : Yuni Khaerunisa
Editor : Syamsul Falaq

Sementara, menurut Marina, pihaknya telah melakukan berbagai intervensi untuk menurunkan angka stunting tahun 2024. Intervensi tersebut menurutnya dilakukan pada ibu hamil, balita, dan remaja perempuan.

BACA JUGA : Atasi Stunting Hingga Pemberdayaan Masyarakat, Badan Gizi Nasional Minta DIY Sukseskan Makan Bergizi Gratis

BACA JUGA : Dinkes Bantul Catat Angka Prevalensi Stunting Alami Peningkatan 0,27 Persen di Agustus 2024

Dia menuturkan pihaknya melakukan pemeriksaan anemia pada remaja perempuan yang di tingkat SMP dan SMA. Kemudian, remaja putri yang terdeteksi mengalami anemia akan diberikan tablet tambah darah.

“Upaya ini kami lakukan untuk mencegah anemia berkelanjutan pada remaja perempuan,” katanya.

Kemudian, pihaknya juga melakukan pemantauan terhadap ibu hamil di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terdekat. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk memantau kesehatan calon ibu dan bayi.

“Kami juga memberikan tablet tambah darah [bagi ibu hamil] untuk 180 hari [masa kehamilan],” katanya.

BACA JUGA : Percepat Penurunan Stunting, Wakil Gubernur DIY Ajak Jajarannya Gunakan Bahasa Membumi

BACA JUGA : DIY Upayakan Prevalensi Stunting 14 Persen Pada Akhir Tahun 2024

Pihaknya juga mendorong pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif bagi bayi yang baru lahir hingga usia bayi mencapai enam bulan.

Kemudian, dia mengaku pihaknya juga memberikan makanan dengan gizi seimbang bagi bayi yang diindikasi stunting dengan pemberian makanan tambahan (PMT).

Dia pun berupaya melakukan intervensi terhadap bayi yang mengalami gizi buruk untuk mencegah agar bayi tersebut tidak menjadi stunting.

“Kami memberikan penanganan medis khusus dan suplemen bagi bayi dengan gizi buruk,” ujarnya.

Kategori :