BACA JUGA : Perilaku Wisatawan di Sleman, Generasi X Jadi Kalangan Paling banyak Habiskan Uang
Saat ini, pekerjaan konstruksi struktur bagian bawah telah rampung. Satker tinggal memasang ornamen Jembatan Pandansimo seperti gunungan dan beberapa tanaman khas DIY.
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) pada Desember 2024 menyetujui tambahan biaya untuk pengerjaan Jembatan Pandansimo.
Jika sebelumnya alokasi anggaran dipatok Rp814 miliar, setelah persetujuan meningkat menjadi Rp863 miliar.
Tambahan anggaran untuk penambahan 200 pondasi akibat penambahan panjang Jembatan Pandansimo dari semula 1.900 meter menjadi 2.300 meter.
Penambahan pondasi tersebut juga menambah waktu pengerjaan jembatan sekitar tiga bulan untuk menyelesaikan proyek dari 31 Desember 2024 menjadi 31 Maret 2025.
“Maret [2025] itu bener-bener [semua pekerjaan konstruksi rampung] 100%, [antara lain] ornamen, bangunan pelengkap, marka keselamatan pengguna jalan. Semuanya [rampung],” ujarnya.
Harapan untuk Jembatan Pandansimo
Bagi masyarakat Yogyakarta, keberadaan Jembatan Pandansimo ini tentu adalah sebuah harapan baru untuk kemajuan, kelancaran transportasi, dan peningkatan kesejahteraan.
BACA JUGA : KPU Resmi Tetapkan Pasangan Terpilih Hasto Wardoyo - Wawan Harmawan, Pelantikan Akan Diadakan Februari
BACA JUGA : Angka Prevalensi Stunting di Yogyakarta Tiap Hari Kian Menurun, Tak Lepas dari Peran Masyarakat
Pembangunan infrastruktur yang selaras dengan alam ini adalah langkah nyata menuju Yogyakarta yang lebih modern dan berkembang, namun tetap menjaga kearifan lokal dan kelestarian lingkungan.
Jembatan Pandansimo akan menjadi salah satu proyek infrastruktur paling penting di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dengan desain modern, keberlanjutan yang terjaga, serta manfaat yang besar untuk meningkatkan konektivitas, mempermudah arus mudik, dan mendukung perkembangan pariwisata, jembatan ini diharapkan dapat membawa perubahan signifikan bagi kawasan Pesisir Selatan Yogyakarta.