BACA JUGA : KPU Sleman Tetapkan Harda-Danang sebagai Bupati-Wabup Sleman dengan Suara Sah 62,14 Persen
BACA JUGA : Raih 43 Persen Suara, Halim-Aris Ditetapkan Bupati-Wakil Bupati Bantul Terpilih
Langkah ini dipadukan dengan edukasi tentang ASI eksklusif, pemberian makanan tambahan (PMT), dan sinergi lintas sektor.
"Kami berencana memperkuat peran peer konselor atau teman sebaya dari kalangan remaja, OSIS di sekolah-sekolah tentu bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Pemuda (Dindikpora). Ini akan menjadi program jangka panjang, jadi masih awal-awal proses komunikasi, dan ini prosesnya masih panjang. Tapi harapannya remaja menjadi pelopor untuk menggerakkan kebiasaan baik, seperti konsumsi tablet tambah darah," jelas Paramita.
Faktor Risiko Stunting
Paramita menjelaskan edukasi gizi diberikan kepada remaja putri untuk mencegah anemia, yang nantinya bisa menjadi salah satu faktor risiko stunting.
Kasus anemia pada remaja putri berhasil ditekan dari 29,5 persen pada 2023 menjadi 25,67 persen pada 2024 melalui konsumsi tablet tambah darah.
“Program ANC terpadu untuk ibu hamil dan pemantauan pertumbuhan balita melalui posyandu terus diperkuat. Sweeping imunisasi juga dilakukan untuk memastikan cakupan yang optimal. Selain itu juga menargetkan peningkatan pemberian ASI eksklusif, yang saat ini berada di angka 79 persen, sedikit di bawah target nasional 80 persen,” lanjutnya.
Paramita menyebutkan penguatan edukasi terkait gizi juga dilakukan bekerja sama dengan TP PKK Kota Yogyakarta.
“Penguatan ini untuk kader-kader PKK di kelurahan. Kami (Dinas Kesehatan) tidak bisa seutuhnya menggerakan wilayah-wilayah, tapi mereka (kader-kader PKK) yang bisa. Mereka yang berada dilingkungan itu tentu akan lebih mengerti kondisi dan kebutuhan,” tambahnya.
Alokasikan Anggaran dari DAK Non Fisik
Pihaknya juga menyebutkan bahwa Pemerintah Kota Yogyakarta mengalokasikan anggaran dari DAK Non Fisik untuk pemberian makanan tambahan (PMT) kepada ibu hamil dengan anemia atau kekurangan energi kronis (KEK), serta baduta yang mengalami masalah gizi. Danais juga diberikan kepada kelurahan untuk membantu keluarga yang berisiko stunting.
BACA JUGA : Wali Kota Yogyakarta Terpilih, Hasto: Saya akan Open House Seminggu Sekali
BACA JUGA : Yogyakarta Punya 333 Varietas Tanaman Pisang, Terlengkap dan Terawat di Indonesia
“DAK Non Fisik memiliki keterbatasan, sehingga membutuhkan dukungan dari berbagai sektor. Dengan kerja sama lintas sektor, perangkat daerah terkait termasuk korporasi, pengentasan masalah stunting akan lebih optimal," tegas Iswari.