Pardi mengatakan jam istirahat terbagi menjadi dua kali. Istirahat pertama pada pukul 10.15 WIB dan istirahat kedua pada 11.50 WIB.
BACA JUGA : Kota Jogja Alokasikan Rp105 Miliar, Disiapkan untuk Topang Makan Bergizi Gratis Selama 8 Bulan
BACA JUGA : Belum Ikut Program Makan Bergizi Gratis, Pemda DIY Pastikan Cukupi Kebutuhan Bahan Pangan
Dalam sehari setidaknya dia mampu menghabiskan hingga tiga dus mie instan kemasan gelas yang dibanderol dengan harga Rp6.000. Selain itu, dalam sehari Pardi juga mampu menjual 25 bungkus nasi kucing dan tiga papan tempe yang diolah menjadi gorengan.
Meski mengaku khawatir omzetnya turun, tetapi Pardi mengatakan dia akan tetap mencoba menjajakan dagangannya seperti biasa. “Ya, bagaimana lagi, nanti tetap dicoba,” katanya.
Masih di SMPN 4 Jogja, penjaga kantin lainnya, Mistri justru mengaku tenang saja dengan bergulirnya program MBG. Kantin yang dijaga oleh Mistri ini kebanyakan menerima produk kuliner titipan. Dia mengatakan, orang yang biasa menitipkan dagangannya pun tak keberatan dan akan tetap menitipkan dagangan di kantin.
Total ada 30 jenis makanan yang dijual. Mulai dari kue, makanan ringan, onigiri, hingga nasi bungkus. “Kalau dari saya sendiri rejeki kan dari yang Di Atas, tapi kalau mereka [orang yang menitip dagangan] masih mau menitip,” tuturnya.