YOGYAKARTA, diswayjogja.id- Tempat liburan akhir tahun ini merupakan salah satu candi peninggalan Mataram Kuno, letak candi ini pun relatif bisa dijangkau, karena berada tepat di tepi jalan raya yogyakarta – Solo.
Yogyakarta adalah salah satu kota yang menjadi andalan tempat liburan akhir tahun bagi masyarakat di Indonesia, kota ini kaya akan keindahan budaya dan sejarahnya.
Pesona keindahan tempat liburan akhir tahun di Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta selalu menarik untuk dikunjungi, kalasan merupakan candi tertua di Yogyakarta yang masih berdiri kokoh.
Jogja menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, adalah Candi Kalasan yang juga tak luput dari daftar tempat liburan akhir tahun yang menarik di Jogja.
BACA JUGA : Informasi Lengkap Wisata Terbaru 2024 Candi Kalasan Yogyakarta Mulai Daya Tarik Hingga Penginapan, Simak Kuy
BACA JUGA : Mengungkap Keindahan Dan Keunikan Tempat Liburan Akhir Tahun Jogja, Candi Ijo Tertinggi di Yogya Yang Viral
Berikut Informasi Lengkap Candi Kalasan:
1.Lokasi
Disebutkan bahwa Candi Kalasan merupakan candi Buddha tertua yang ada di Jogja berlokasi di Jalan Raya Jogja-Solo, atau sekitar 15 km dari jantung kota, candi yang satu ini telah menjadi bangunan cagar budaya.
Candi Kalasan memang tidak sepopuler Candi Borobudur dan Candi Prambanan, namun bangunan bersejarah yang satu ini juga memiliki keindahan dan keunikan serta kisahnya sendiri.
2.Peninggalan Kerajaan
Candi Kalasan diperkirakan dibangun pada abad ke-8 atau pada tahun 778 Masehi dengan mengikuti titah dari Rakai Panangkaran yang merupakan raja kedua Kerajaan Mataram Kuno.
Rakai Panangkaran yang bergelar Sri Maharaja Dyah Pancapana diminta untuk mendirikan tempat kepada Dewi Tara sehingga dibangunlah Candi Kalasan.
3.Struktur Bangunan
Bangunan utama Candi Kalasan tegak di atas alas serupa bujur sangkar berukuran 45 x 45 meter, jika ditarik dari batas atap yang tersisa, tinggi candi sekitar 24 meter.
Dari atas hingga dasar, ada 3 bagian bangunan terdiri atas kaki, tubuh, dan atap candi, ditemukan sekitar 52 Stupa reruntuhan stupa-stupa kecil di sekeliling candi itu tidak bisa disusun lagi menjadi utuh karena banyak batu aslinya telah lenyap.