JOGJA, diswayjogja.id - Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) DIY mencatat belanja APBN di DIY bidang pendidikan per November 2024 telah mencapai Rp2,11 triliun dari pagu Rp2,7 triliun.
Anggaran tersebut terealisasi melalui sejumlah kementerian/lembaga yakni Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pendidikan Budaya Riset dan Teknologi Tinggi, Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian PUPR, dan PNRI.
Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran (PPA) II Kanwil DJPb DIY, Juli Kestijanti mengatakan capaian ini antara lain untuk merealisasikan bantuan kepada 1.592 orang Mahasiswa PTKI Penerima KIP Kuliah, 30.791 siswa penerima BOS, dan BOPTN sebanyak 4 lembaga.
"APBN berperan penting dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) yang unggul," ucapnya dalam konferensi pers di kantornya beberapa hari lalu.
BACA JUGA : Buruh DIY Semakin Terhimpit: Upah Tidak Mencukupi, Kebijakan Tentang Pajak Jadi Sorotan
BACA JUGA : Pemerintah DIY Imbau Wisatawan Tak Melintas di Malioboro Menggunakan Kendaraan
Program Dukungan Dana Dekonsentrasi
Dia menjelaskan ada program dukungan dana dekonsentrasi atau tugas perbantuan pada bidang pendidikan.
Berupa pelatihan peningkatan produktivitas untuk 75 orang dan peserta sentra keolahragaan yang memperoleh fasilitas pembinaan dan pengembangan sejumlah 22 orang.
Lebih lanjut dia mengatakan, program-program pembentukan SDM berkualitas juga disokong oleh realisasi di bidang kesehatan.
Alokasi bidang kesehatan di DIY sebesar Rp1,81 triliun. Di mana realisasinya per November 2024 Rp1,33 triliun, yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan, BPOM, dan BKKBN.
"Capaian ini antara lain untuk mendukung pembangunan gedung pelayanan kesehatan ibu dan anak serta pelatihan bidang kesehatan."
Pilar Transformasi Ekonomi
Menurutnya alokasi belanja kementerian/lembaga di 2024 lingkup DIY turut berkontribusi untuk mendukung empat pilar transformasi ekonomi dalam mendukung visi Indonesia Maju. Terdiri atas pengendalian inflasi, penurunan prevalensi stunting, pengentasan kemiskinan ekstrem, dan peningkatan investasi.
Juli menjelaskan pengendalian inflasi difokuskan untuk kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, dan komunikasi yang efektif melalui pembangunan infrastruktur sumber daya air dan irigasi.
BACA JUGA : Libur Natal, Tercatat 6.600 Wisatawan Kunjungi Pantai Parangtritis Dalam Waktu 6 Jam
BACA JUGA : Stasiun Tugu Jogja sedang Dalam Pengembangan, Polsek Gedongtengen Akan Kena Relokasi