Program ini bukan hanya soal pembangunan fisik, tetapi juga pemberdayaan ekonomi, penguatan budaya, dan peningkatan kualitas hidup.
Program yang diresmikan hari ini adalah hasil gotong royong semua pihak baik di TPS pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah kalurahan, CSR, dan masyarakat.
Gotong royong adalah jiwa bangsa Indonesia yang harus terus dijaga. Keberhasilan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari tanggung jawab bersama untuk menjaga dan memanfaatkan pembangunan ini sebaik-baiknya.
"Saya yakin bahwa dengan sinergi dan semangat gotong royong, kita bisa mencapai kesejahteraan yang merata dan berkelanjutan. Kita wujudkan DIY sebagai daerah yang makmur, lestari, dan berbudaya, di mana setiap sudut wilayahnya mencerminkan keadilan pembangunan," imbuhnya.
BACA JUGA : Wisatawan Mulai Padati Malioboro, Pemda DIY Prediksi 1,7 Juta Orang Berlibur di Yogyakarta
BACA JUGA : Antisipasi Penyalahgunaan, Polres Bantul dan Polda DIY Gelar Pemeriksaan Senjata Api Anggotanya
Ajak Masyarakat Lebih Proaktif
Sri Paduka pun mengajak seluruh masyarakat agar lebih proaktif dalam menyampaikan usulan penggunaan Danais.
Usulan yang berbasis kebutuhan riil masyarakat, khususnya terkait pembangunan infrastruktur dasar, kawasan permukiman, dan pengembangan potensi lokal, adalah kunci dalam menekan angka kemiskinan.
Kepala Dinas PUPSDM DIY, Anna Rina Herbranti menyampaikan program tersebut dilaksanakan di Padukuhan Kwarasan Wetan, Kedungkeris, Nglipar, Gunungkidul yang terdiri atas Pembangunan Baru Rumah Layak Huni dengan arsitektur khas Yogyakarta sejumlah 10 unit rumah dengan jalan lingkungan 2.083 meter, talud 1.162 meter, drainase 279 meter, penerangan jalan umum100 unit dan penanda kawasan berupa satu Gapura Lar Badhak. Total seluruh anggaran kurang lebih Rp 5,6 miliar.
Kolaborasi dengan PT. PLN
"Penanganan di Padukuhan Kwarasan Wetan, Kedungkeris ini berkolaborasi dengan PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Yogyakarta pemasangan jaringan listrik bagi 3 rumah di luar penanganan integrasi. Kami juga berkolaborasi dengan CSR Bank BPD DIY berupa Peningkatan Kualitas RTLH sejumlah 3 rumah dan bantuan dua alat Pemintal Pelepah Pohon Pisang untuk Kelompok Pengrajin Anyaman Pelepah Pisang, bekerja sama dengan Universitas Widya Mataram (UWM) ," imbuhnya.
Adapun program serupa, Anna mengatakan juga dilakukan di Padukuhan Panjul Srikayangan, Sentolo, Kulon Progo. Terdiri atas pembangunan baru 9 rumah layak huni dengan arsitektur khas Yogyakarta, jalan lingkungan 368 meter, talud 203 meter, drainase 278 meter, dan 23 unit penerangan jalan umum serta satu penanda kawasan Gapura Lar Badhak. Total seluruh anggaran lebih Rp 2,26 miliar.