Selain itu, ada pula dinamika atmosfer lain yang mempengaruhi eskalasi cuaca ekstrem seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), aktifnya beberapa gelombang atmosfer di antaranya Equatorial Rossby dan Low Frekuensi, serta adanya daerah pertemuan angin atau Konvergensi serta labilitas lokal yang cukup kuat.
“Masih aktifnya sirkulasi bibit siklon 93S juga perlu diwaspadai di wilayah Jawa Tengah dan DIY yaitu berupa peningkatan ketinggian gelombang di wilayah Perairan Selatan Jawa,” ujarnya.
Menyikapi dampak potensi cuaca ekstrem, koordinasi dengan BPBD harus tetap dilakukan sebagai upaya pencegahan banjir di Jawa Tengah dan DIY untuk mengantisipasi potensi bencana yang terjadi.