Adapun dari hasil pemantauan dan pengecekan pagi tadi yaitu harga cabai hijau Rp20.000, cabai rawit merah mengalami penurunan dari semula Rp 40.000 menjadi Rp30.000.
BACA JUGA : Potensi Pariwisata Menarik, Ini Dia Konsep Penataan Dusun Wotawati di Lembah Bengawan Solo Purba
BACA JUGA : Hari Anti Korupsi Sedunia, PT. Railink KAI Bandara dan KPK Gelar Sosialisasi di Stasiun Tugu
Bawang merah mengalami kenaikan dari Rp30.000 menjadi Rp 35.000, bawang putih berada di harga Rp 38.000. Sedangkan harga beras ada sedikit kenaikan dan harga gula tergolong stabil.
“Untuk minyak ada kenaikan, kalau minyak kita tadi stoknya tergolong aman bahkan harganya di bawah HET berada di kisaran Rp 15.500 per liternya,” ucap Yuna Pancawati.
Sedangkan harga daging sapi berada di harga Rp 140.000 per kilogram untuk yang grade 1 sedangkan grade 2 Rp 120.000 dan harga ayam ras mengalami penurunan yang semula Rp 36.000 menhadi Rp 35.000.
“Kenaikan barang rata-rata menjelang hari raya baik Idul Fitri maupun Natal sampai tahun baru,” tambah dia.
Stok Bahan Pokok Tergolong Aman
Adapun untuk stok bahan pokok, menurut Yuna semuanya tergolong aman. Pantauan kali ini merupakan yang pertama, nantinya dari Pemkab Gunungkidul diharapkan rutin untuk melakukan pemantauan baik harga maupun stoknya agar tidak terjadi kelangkaan.
Pemerintah juga akan mengagendakan operasi pasar agar harga bahan pokok tetap dapat terjangkau.
BACA JUGA : Rampung Digarap, Masjid PPPA Raudhatul Jannah Diresmikan Langsung oleh Bupati Bantul
BACA JUGA : Antusias Tinggi Masyarakat, Dishub Bantul Berencana Tambah Jalur Baru Bus Sekolah
Lebih lanjut ia mengatakan, ada beberapa komoditi yang menjadi penyumbang inflasi diantaranya beras, bawang merah dan segala macam cabai.
“Untuk pencegahannya kita kan dalam konteks 4K ya ketersediaan pasokan kemudian kelancaran distribusi kemudian keterjangkauan harga serta komunikasi yang efektif. Nah itu selalu kita tingkatkan di situ sehingga kabupaten Gunungkidul bersama-sama dengan titik-titik untuk mengendalikan inflasi,” pungkas dia.