Relawan Bolone Mase Mendukung Penuh Kustini-Sukamto di Pilkada Sleman 2024, Ini Alasannya

Minggu 24-11-2024,16:52 WIB
Reporter : Yuni Khaerunisa
Editor : Syamsul Falaq

JOGJA, diswayjogja.id - Menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 27 November 2024, berbagai upaya dilakukan oleh sejumlah pihak untuk memengaruhi jalannya demokrasi di Kabupaten Sleman.

“Relawan Bolone Mase, sebagai bagian dari masyarakat yang peduli terhadap kelangsungan demokrasi, merasa terpanggil untuk meluruskan informasi yang beredar, memberikan edukasi kepada masyarakat, dan memperkuat dukungan kepada pasangan calon (Kusuka) Kustini - Sukamto,” kata Ketua Bolone Mase, Miftah didampingi Jono dan Eta, Sabtu (23/11/2024).

“Kami mengapresiasi keputusan MK yang telah memberikan ruang bagi Ibu Kustini untuk tetap maju dalam Pilkada, meskipun ada upaya dari pihak tertentu yang mencoba memborong dukungan partai politik di DPRD Sleman,” ujarnya.

Pihaknya menilai adanya narasi yang mencoba memojokkan keluarga Kustini dengan isu-isu hukum, khususnya dugaan tindak pidana korupsi (Tipikor).

BACA JUGA : Begini Komitmen Ketiga Paslon Pilkada Jogja 2024 untuk Menciptakan Birokrasi Bersih Tanpa Korupsi

BACA JUGA : Diskominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan Jelang Penyelenggaraan Pilkada 2024

Hal itu, katanya, merupakan upaya yang patut diduga sebagai bentuk peringatan opini untuk melemahkan efektabilitas Kustini-Sukamto. “Setidaknya kami memiliki tiga alasan mengapa kami teguh mendukung Paslon Kustini – Sukamto,” katanya.

Pertama, kata Miftah, keberhasilan Kustini melewati tantangan politik yang tidak adil. Dia pun mengapresiasi keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang telah memberikan ruang bagi Kustini untuk tetap maju dalam Pilkada, meskipun ada upaya dari pihak tertentu yang mencoba memborong dukungan partai politik di DPRD Sleman.

“Keputusan MK ini menunjukkan bahwa keadilan tetap berjalan, memberikan masyarakat kesempatan untuk memilih pemimpin yang benar-benar memiliki rekam jejak keberpihakan kepada rakyat,” katanya.

Alasan kedua, lanjut Miftah, adalah isu Tipikor terhadap Kustini merupakan bentuk penggiringgan opini publik.

BACA JUGA : Dinilai Tidak Netral dalam Pilkada 2024, Begini Kata Front Masyarakat Madani Terhadap Bawaslu Sleman

BACA JUGA : Begini Hasil Pemetaan dan Rekomendasi dari Bawaslu Terkait Potensi TPS Rawan di Pilkada Bantul 2024

Pemanggilan seorang pejabat dinas yang dikaitkan dengan keluarga Ibu Kustini oleh Aparat Penegak Hukum (APH) merupakan bagian dari proses check and balance yang selalu dijaga oleh Kustini selama menjabat.

“Namun, isu ini telah dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk membangun opini negatif di masyarakat. Kami percaya masyarakat Sleman semakin cerdas dan mampu membedakan fakta dari sekadar fitnah atau manipulasi opini demi kepentingan politik,” ujarnya.

Hal ketiga, sambungnya, Bolone Mase menolak adanya oligarki di Sleman dan mendukung penuh demokrasi. 

Kategori :