KULON PROGO, diswayjogja.id - Kasus bunuh diri di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat menyatakan bahwa fenomena ini merupakan pertanda bahwa Kulon Progo sedang darurat kesehatan mental.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinkes Kulon Progo, Sri Budi Utami. Dia menerangkan total jumlah kasus bunuh diri di Kulon Progo pada tahun ini sudah mencapai delapan kasus.
Empat di antaranya terjadi beruntun dalam kurun waktu sepekan terakhir.
"Itu artinya menjadi tanda darurat kesehatan mental. Peningkatan kasus bunuh diri sudah sangat mengkhawatirkan karena seperti fenomena gunung es," kata Sri Budi Utami, Kepala Dinkes Kabupaten Kulon Progo, Senin (11/11/2024).
Budi mengatakan empat kasus terakhir terjadi di wilayah Kapanewon Pengasih dan Girimulyo. Rinciannya dua kasus ditangani Puskesmas Pengasih I, satu kasus ditangani Puskesmas Pengasih II, dan satu kasus lagi ditangani Puskesmas Girimulyo II.
BACA JUGA : Terima Kritikan Maskot yang Dinilai Bias Gender, KPU Jogja Pastikan Sudah Libatkan Akademisi dan Perempuan
BACA JUGA : Jalur Trans Jogja ke Malioboro, UGM dan Candi Prambanan, Cek Lengkapnya Disini
"Semuanya berjenis kelamin laki-laki dengan rentang usia 28 sampai 74 tahun," ucapnya.
Rentang Usia 20 hingga 60 Tahunan
Dia menyampaikan, warganya yang nekat melakukan bunuh diri berusia 28-68 tahun.
Motifnya bermacam-macam di antaranya ada riwayat gangguan jiwa sebelumnya, menderita penyakit kronis yang tak kunjung sembuh, masalah ekonomi keluarga hingga adanya dugaan masalah perundungan di tempat kerja.
Sehingga, mereka tidak mampu menangani permasalahan yang dialami tersebut dan mengambil jalan pintas untuk mengakhiri hidup.
"Dapat dikatakan bahwa masalah depresi menjadi salah satu pemicu peningkatan kasus bunuh diri," ungkapnya.
BACA JUGA : Rekomendasi Toko Aksesoris Wanita Murah di Jogja, Pilihannya Lengkap Bikin Kalap
BACA JUGA : Kena Imbas Proyek Tol Jogja-Solo, Relokasi Makam Kyai Kromo Ijoyo Sudah Dimulai Hari Ini