diswayjogja.com – Perbedaan kpr konvensional dan kpr syariah sangat terlihat dan bisa dirasakan. Merangkum dari website OJK adanya kpr guna meringankan nasabah dalam kepemilikan properti.
Adanya perbedaan kpr konvensional dan kpr syariah ada di perbedaan prinsip yang dilakukan. Mulai dari perjanjin kredit, bunga, sampai tata cara pembayaran yang tetap aman jika pelunasan lebih awal.
Beberpa perbedaan kpr konvensional dan kpr syariah perlu diperhatikan agar nasabah tidak salah memilah. Menyesuaikan dengan kemampuan diri dan juga kebutuhan hidup dalam mengambil pinjaman.
- Pengawasan pengajuan pinjaman
Perbedaan utama yaitu pengawasan dalam pinjaman yang terjadi. Pada pengajuan kpr konvensional langsung diawasi oleh Bank Indonesia dalam prosesnya.
melakukan perencanaan masa depan dengan tepat lewat program kpr-freepik-
BACA JUGA : Pengajuan KPR Subsidi 2024, Perhatikan Untung Ruginya
BACA JUGA : Tips Agar Pengajuan KPR 2024 Tanpa DP
Sedangkan untuk kpr syariah pengawasannya lewat Bank Indonesia dan juga DPS. Dewan pengawas syariah sendiri tetap diawasi oleh dewan syariah nasional.
Adanya dewan pengawas syariah bertujuan agar semua proses terjadi secara syariah islam. Baik kaidah yang ada atau kebijakan yang berlangsung sesuai prinsip islam.
- Keuntungan dalam pengajuan pinjaman
Keuntungan yang didapat dari bank konvensional didapat dari suku bunga yang diberikan. Dari bunga yang dibayar konsumen akan menjadi fasilitas pinjaman yang menguntungkan.
Jika kpr syariah hanya menggunakan keuntingan dari margin selisih jual beli berdasarkan persetujuan dua belah pihak. Sebagai contoh kalau pinjaman anggaran senilai 1 milyar, pengembalian 1.5 milyar.
Artinya ada selisih 500 juta yang diterima pihak bank berdasarkan persetujuan dua belah pihak. Dan semua itu bisa dicicil rata atau langsung sistem pelunasan sekali dalam kurun waktu beberapa tahun.
- Pembiayaan pada pinjaman