Kuota KPR Subsidi 2024 Diprediksi Habis Pada Bulan Agustus

Kamis 22-08-2024,10:44 WIB
Reporter : Tri Diah Aprilia
Editor : Syamsul Falaq

diswayjogja.com – Kuota kpr subsidi 2024 semakin menipis dan diperkirakan habis pada akhir Agustus. Merangkum dari youtube CNBC Indonesia banyak developer yang berharap kuota FLPP ditambah.

Tingginya minat dari program FLPP buat kuota kpr subsidi 2024 jadi menipis. M. Zainal Fattah selaku Sekertaris Jendral Kementerian PUPR membenarkan antusias masyarakat yang luar biasa.

Hadirnya program FLPP bagi masyarakat berpenghasilan rendah mencapai 109 ribuan unit rumah. Artinya kuota kpr subsidi 2024 pemerintahan sudah mengeluarkan dana sebesar 13.37 triliun.

Harapan dari program flpp kpr subsidi

Baik dari developer, maupun perbankan berharap adanya pertambahan kuota FLPP mengingat tingginya minat. Terlebih masyarakat berpenghasilan rendah bisa mencapai kelayakan hidup dengan program ini.

BACA JUGA : KPR 2024 Take Over Bawah Tangan, Hati Hati Banyak Risikonya

BACA JUGA : KPR Syariah 2024 Di Mata OJK  

Endra S. Atmawidjaja selaku juru bicara PUPR berharap juga adanya peningkatan FLPP dari kementerian keuangan. Tuturnya dalam peningkatan FLPP perlu adanya tambahan anggaran.

Tujuannya agar dana bisa disebarkan sempurka ke beberapa lembaga keuangan atau lembaga perbankan. Namun Joko Suranto selaku ketum DPD real estate Indonesia memaparkan pertambahan kuota FLPP perlu banyak pertimbangan.


Kuota kpr subsidi yang tersebar sampai bulan Juli 2024-BP Tapera-

Mengingat masa pemerintahan yang dipimpin Jokowi hampir berakhir dan akan berganti pemerintahan. Pastinya harus ada evaluasi terlebih dahulu agar penyaluran tepat kepada masyarakat berpenghasilan rendah dan bertanggung jawab.

Poin penting dalam program FLPP 2024

Meningkatnya minat masyarakat dalam kuota kpr subsidi 2024 yang disediakan menjadi gambaran kesejahteraan yang minim. Adanya program FLPP dan tumbuhnya penggunaan subsidi rumah dari pemerintah sangat berguna bagi masyarakat menengah ke bawah.

Dengan minimnya kuota yang ada bisa menghambat akses masyarakat mendapatkan fasilitas bantuan properti. Tentunya hal ini menjadi rintangan untuk mengindikasi adanya program rumah subsidi.

Perlu adanya fakta dari anggaran yang diberikan pemerintah terhadap keberhasilan di lapangan. Namun terkadang tekanan yang lebih tinggi membuat keberhasilan tertunda.

Kategori :